Posisi gigi
Gigi perlu dievaluasi dalam tiga bidang ruang, yaitu:
- Apiko-koronal
- Fasiolingual
- Mediodistal
Posisi gigi yang ada akan sangat memengaruhi arsitektur gusi. Seringkali, gigi dengan prognosis yang buruk dicabut tanpa banyak pertimbangan. Padahal tindakan semacam ini bisa memengaruhi konfigurasi jaringan keras dan jaringan lunak di sekitar gigi yang dicabut itu. Karena itu mencabut gigi, sekalipun gigi dengan prognosis yang buruk, perlu mempertimbangkan dampak ke depan bagi konfigurasi jaringan keras dan jaringan keras di sekitar gigi yang dicabut itu.
1. Apiko-koronal
Dengan menilai posisi apiko-koronal gigi, bisa diketahui apakah gigi tersebut cenderung lebih apikal, lebih koronal, ideal, atau menyerupai level margin gusi yang ada di sebelahnya. Banyak peneliti telah membuktikan bahwa setelah ekstraksi dan insersi ovate pontic, maka cenderung bakal ada resesi gingival hingga 2 mm. Dengan ekstraksi dan pemasangan segera implan, maka migrasi margin gingiva cenderung sekitar 1 mm.
2. Fasio-lingual
Dalam dimensi ini, gigi bisa diposisikan pada arah yang terlalu fasial. Hal ini bisa menghasilkan tulang labial yang sangat tipis atau bahkan tidak ada sama sekali. Gigi begini tidak bagus sebagai calon penerima perawatan ekstrusi ortodontik karena tulang yang mendasarinya tidak mencukupi.
Apabila gigi tersebut dicabut, maka tindakan tersebut bisa menghasilkan penciutan tulang vertikal dan rusaknya arsitektur gusi. Tipe situasi ini bisa mendapatkan manfaat dari prosedur augmentasi tulang sebelum implant ditanam.
Posisi gigi pada arah yang lebih lingual bisa menerima manfaat dari adanya peningkatan jumlah tulang fasial. Situasi ini lebih menguntungkan sebelum ekstraksi gigi karena kesenjangan yang dihasilkannya pada margin gingiva fasial bebas bisa minimal.
3. Mesio-distal
Gigi sekitar diperlukan untuk memberi dukungan proksimal dan volume papila interdental perlu dievaluasi. Idealnya, lebar gigi mesiodistal sama dengan lebar gigi kontra lateral sehingga hasil yang estetik bisa dicapai.
Kelebihan atau kekurangan dimensi tersebut hendaknya ditangani dengan menggunakan orthodonsi, enameloplasti, atau restorasi. Keputusan untuk mempertahankan atau menutup ruang sangat perlu untuk diambil sebelum menanam gigi tiruan pada pasien dengan diastema.
Jika pasien menolak untuk menutup ruang dengan opsi-opsi tersebut di atas dan bersikeras menutup ruang dengan restorasi implan, maka ada kemungkinan akan terjadi masalah sebagai dampak dari kurangnya dukungan yang memadai dari gigi berdekatan untuk mempertahankan papilla. Karena itu, dokter perlu membahas masalah yang mungkin timbul ini dengan pasien sebelum melakukan perawatan implan gigi dalam rangka untuk menghindari kekecewaan pasien apabila risiko tersebut betul-betul terjadi.
- doctor✚dentist
- Klinik Gigi & Implan Gigi Jakarta
- Layanan umum: (+62)21 2253 9385 (Pos Pengumben)Layanan umum: +622153654792 (Palmerah)
- Jl. Pos Pengumben No. 40c Jakarta Barat, Jakarta 11560 Indonesia
Jl. Palmerah Barat No. 108 Jakarta Barat, Jakarta 11480 Indonesia