Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Proses oseointegrasi pada implant gigi

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Proses integrasi atau penyatuan tulang dengan implant diistilahkan oseointegrasi. Pada proses ini, sel-sel tulang tumbuh menjalar ke arah implant dan melekat padanya. Setelah sel-sel tulang mengeras, maka tulang memegang implant dengan kokoh.

Proses oseointegrasi tersebut teramati setelah implant disisipkan ke dalam lubang yang telah disiapkan. Proses ini dapat dibandingkan dengan proses penyembuhan fraktur tulang.

FRAKTUR TULANG

Pada fraktur tulang, cedera atau luka pada tulang akan menimbulkan reaksi inflamasi dengan resorpsi tulang. Selanjutnya, terjadilah aktivasi faktor pertumbuhan dan tarikan (attraction) oleh kemotaksis sel-sel osteoprogenitor ke daerah lesi. Osteoblas kemudian berubah sehingga menghasilkan pembentukan tulang reparatif dan membuat dua ujung tulang fraktur itu tersambung dan menyatu lagi.

IMPLAN

Pada implant gigi, implant disisipkan ke dalam lubang yang telah disiapkan dalam tulang rahang penopang gigi. Hal ini menyebabkan tulang tumbuh melekat pada implan. Setelah sel-sel tulang mengeras, maka tulang akan memegang implant dengan kokoh.

Bahan implant haruslah bahan yang tidak bersifat racun bagi tubuh pasien, misalnya, titanium. Ada sejumlah kecil manusia yang alergi pada titanium. Untuk pasien penderita alergi logam atau titanium ini ada implant dengan bahan lain, yaitu zirkonia.

FASE OSEOINTEGRASI

  1. Fase cedera.
    Fase cedera dimulai begitu tulang dimasukkan ke dalam lubang yang telah disiapkan pada tulang rahang. Fase ini berlangsung hingga 1 minggu.
  2. Fase granulasi.
    Fase granulasi berlangsung dari minggu ke-2 sampai minggu ke-3. Dalam fase ini, terbentuk jaringan penghubung, jaringan kapiler baru, dan jaringan sel-sel pendukung. 
  3. Fase kalus.
    Jalinan tulang dengan cepat terbentuk pada celah antara implant dan tulang. Jaringan tulang tumbuh dengan kecepatan 100 μm per hari ke berbagai arah secara acak. Hal ini ditandai dengan orientasi acak fibril kolagen, selularitas tinggi yang berarti bahwa tulang punya kapasitas biomekanik yang rendah, dan dengan demikian beban oklusal harus dikontrol. Setelah beberapa bulan, di bawah efek pembebanan, jaringan tulang di sekitar implant akan bertransformasi menjadi tulang lamellar. Jaringan tulang lamellar terus berkembang selama implant dipakai untuk makan. Pegangan tulang yang kokoh tercapai setelah 1,5 tahun dari pemasangan implan.

 

PEMODELAN ULANG TULANG

Oseointegrasi perlu pembentukan tulang baru di sekitar implan. Pembentukan tulang ini dihasilkan dari pemodelan ulang tulang dalam jaringan tulang. Pemodelan ulang tahun, resorpsi tulang, dan apposisi membantu mempertahankan kadar kalsium dalam darah dan kuantitas massa tulang.

Dalam tulang spons, dengan berlimpahruahnya jumlah osteoblas dan osteoklas yang tersedia, pemodelan ulang terjadi pada permukaan trabekula tulang. Daya-daya oklusal yang mengenai tulang spons bertindak sebagai stimulus area penerima. Rangsangan ini menyebabkan sel berdiferensi menjadi osteoklast yang terlibat dalam resorpsi tulang dan sel-sel osteoprogenitor berdiferensiasi menjadi osteoblast yang terlibat dalam pembentukan tulang. Fenomena yang sama terjadi dalam tulang kompak di daerah pemodelan ulang.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in