Proses pemodelan ulang tulang bukan hanya melibatkan satu jenis sel yang jadi pelaku proses itu. Ada beberapa macem sel yang bertindak sebagai pelaku pemodelan ulang tulang. Mereka adalah:

1. Osteoklas
   Dalam pemodelan ulang tulang, osteoklast berperan "memakan" tulang. Aksi osteoklas diimbangi oleh osteoblas. Pendewasaan osteoklas memerlukan stimulasi RANKL yang diekspresikan osteoblas. 
   
2. Osteoblas
   Osteoblas berperan membentuk tulang. Aksi ini mengimbangi aksi osteoklas. Keseimbangan antara peran osteoklas dan osteoblas mendukung homeostasis tulang. Di samping melakukan sintesis protein matriks tulang dan membentuk tulang, osteoblas juga berperan meregulasi pendewasaan osteoklas dengan faktor-faktor terlarut dan interaksi kognat (cognate interaction) sehingga menghasilkan resorpsi tulang. Interaksi kognat tersebut dimediasi oleh adhesi melalui ICAM-1. Selama proses itu, sitokin-sitokin pro-inflamasi memicu ketidakseimbangan metabolisme.
3. Osteosit
   Osteosit berperan mengatur keseimbangan antara peran osteblas dan osteoklas. Sel ini berperan seperti dirigen paduan suara. Osteosit juga berperan penting dalam siklus pemodelan ulang tulang dengan bertindak sebagai sumber RANKL yang mendukung osteoklasogenesis dan mensekresikan sklerostin yang menghambat pembentukan tulang. 
   
4. Sel kekebalan tubuh
   Sel kekebalan tubuh dan sel tulang punya kesamaan, yaitu sama-sama berasal dari sumsum tulang. Sel sistem kekebalan tubuh mendukung perkembangan sel-sel tulang. Misalnya, makrofag mendorong osteoblastogenesis dengan mensekresikan interlukin-18. Sel T memengaruhi osteoklastogenesis dengan mensekresikan interlukin-1, interlukin-6, interferon- γ dan interlukin-4. Sel B  menurunkan osteoklastogenesis atau (pembentukan osteoklas tulang) ketika diaktifkan oleh sitokin Th1 dan menaikkan osteoklastogenesis ketika distimulasi dengan sitokin Th2.
5. Megakariosit
   Megakaryosit mengekspresikan beberapa reseptor yang dikenal terlibat dalam regulasi pemodelan ulang tulang, seperti reseptor estrogen, reseptor glutamat tipe NMDA, dan reseptor pendeteksi kalsium (CSR, Calsium Sensing Receptor). Sel raksasa ini juga bisa merangsang proliferasi dan diferensiasi osteoblas, selain juga bisa menghambat pembentukan osteoklas.
6. Osteomaks (Osteal Macrofags)
   Osteal makrofag mendukung pemodelan ulang tulang fisiologis, merangsang diferensiasi osteoblas dan mineralisasi. Penipisan osteal makrofag menghasilkan penurunan jumlah osteoblas dewasa pada situs-situs pemodelan ulang tulang.
   
   

Referensi

Tanaka Y, Nakayamada S, Okada Y. Osteoblasts and osteoclasts in bone remodeling and inflammation (Osteoblas dan osteoklas dalam pemodelan ulang tulang dan inflamasi tulang). Curr Drug Targets Inflamm Allergy. 2005 Jun;4(3):325-8.

Graham JM, Ayati BP, Holstein SA, Martin JA. The role of osteocytes in targeted bone remodeling: a mathematical model (Peran osteosit dalam pemodelan ulang tulang target: model matematika). PLoS One. 2013 May 22;8(5):e63884. doi: 10.1371/journal.pone.0063884. Print 2013.

Ajai Singh, Abbass A Mehdi, Rajeshwer N Srivastava, dan Nar Singh Verma. Immunoregulation of bone remodelling (Imunoregulasi pemodelan ulang tulang). Int J Crit Illn Inj Sci. 2012 May-Aug; 2(2): 75–81.

Giorgio Mori, Patrizia D'Amelio, Roberta Faccio, dan Giacomina Brunetti. The Interplay between the Bone and the Immune System (Saling pengaruh antara tulang dan sistem imun). Clinical and Developmental Immunology
Volume 2013 (2013), Article ID 720504

Melissa A. Kacena, Caren M. Gundberg, Mark C. Horowitz. A reciprocal regulatory interaction between megakaryocytes, bone cells, and hematopoietic stem cells (Interaksi regulasi timbal-balik antara megakaryosit, sel tulang, dan sel induk hematopoietik). Bone 39 (2006) 978–984

Sun Wook Cho, Fabiana N. Soki, Amy J. Koh, Matthew R. Eber, Payam Entezami, Serk In Park, Nico van Rooijen, and Laurie K. McCauleya. Osteal macrophages support physiologic skeletal remodeling and anabolic actions of parathyroid hormone in bone (Oseal makrofag mendukung pemodelan ulang tulang dan aksi anabolik hormon paratiroid dalam tulang). Proc Natl Acad Sci U S A. 2014 Jan 28; 111(4): 1545–1550.