Temuan oral manifestasi klinis virus Varicella Zoster (VZV)
Lesi oral dan lesi fasial dihasilkan oleh Herpes Zoster yang tinggal di cabang kedua dan ketiga saraf trigeminal. Tapi, sebetulnya, kejadian yang lebih umum itu justru lesi yang dihasilkan oleh virus Herpes Zoster di cabang pertama saraf trigeminal.
Penelitian yang dilakukan oleh Hall terhadap 22 pasien penderita Herpes Zoster di saraf trigeminal menunjukkan 18 orang pasien kena cabang saraf yang pertama, 22 orang pasien kena di cabang saraf yang kedua, dan 2 orang pasien kena di cabang saraf yang ketiga. Temuan ini terlihat sesuai dengan temuan peneliti lain yang menemukan bahwa cabang saraf yang pertama terbukti 15 kali hingga 20 kali lebih sering terkena serangan virus ini bila dibandingkan dengan cabang saraf yang kedua dan ketiga.
Serangan pada cabang pertama bisa menghasilkan jaringan parut pada kornea mata. Sehingga, pada akhirnya, serangan tersebut dapat pula membuat pasien mengalami kebutaan pada indra penglihatannya yang sangat berharga. Pasien yang terkena virus ini pada cabang saraf pertama harus dirawat oleh dokter spesialis mata.
Lesi orang virus Herpes Zoster serupa dengan lesi orang yang dipicu oleh virus Herpes Simplex. Diagnosis didasarkan pada sejarah nyeri, watak natural lesi, dan distribusi segmental lesi. Apabila tampilan klinis terlihat pilah dan vesikel tampak ada, Herpes Zoster oral mudah dibedakan dari lesi multipel akut lainnya yang menyerang mulut karena lesi multipel akut lainnya bersifat bilateral dan tidak didahului atau disertai nyeri sepanjang jalur percabangan saraf trigeminal.
Lesi oral yang terjadi tanpa lesi fasial itu jarang. Karena itu, isolat virus Herpes Zoster oral bisa salah didiagnosis, terutama bila terlihat ada eritema, edema, dan ulkus non-spesifik tanpa ada vesikel yang utuh. Dalam kasus-kasus ini, apusan sitologi (cytology smear) atau kultur virus sering diperlukan untuk diagnosis. Diagnosis yang tidak tepat bisa terjadi bila ada nyeri prodromal tapi tidak tampak adanya lesi yang khas. Selama periode ini, terapi endodontik, ekstraksi, atau bedah lain bisa tidak perlu dilakukan. Masalah yang serupa bisa pula terjadi dalam erupsi sinus herpes.
Virus Herpes Zoster berkaitan dengan anomali gigi dan jaringan parut yang parah pada kulit wajah ketika Herpes Zoster trigeminal terjadi selama proses pembentukan gigi. Nekrosis pulpa dan resorpsi akar internal juga telah dikaitkan dengan virus Herpes Zoster. Pada pasien yang kekebalan tubuhnya terganggu, lesi Herpes Zoster bentuknya besar-besar dan bisa berlangsung kronis. Lesi tersebut mengakibatkan nekrosis pada tulang yang ada di bagian bawahnya dan eksfoliasi gigi.
Virus Herpes Zoster pada ganglion genikulat menyebabkan sindrom Ramsay Hunt. Bentuk penyakit ini jarang ditemukan. Penyakit ini dicirikan dengan Bell's palsy, vesikel unilateral telinga eksternal, dan vesikel mukosa oral.