Temuan umum manifestasi klinis virus Varicella Zoster (VZV)
Cacar air adalah penyakit yang dicirikan dengan gejala-gejala sistemik ringan dan pecahnya lesi makulopapular pruritis secara intensif yang kemudian dengan cepat berkembang menjadi vesikel pada basis eritematosa. Vesikel dalam mulut yangn berubah dengan cepat menjadi ulkus bisa terlihat dalam rongga mulut. Tapi lesi oral bukan perkara simtomatik, diagnostik, atau tata laksana yang paling penting. Sekitar 18,5% kasus Varicella Zoster berdampak pada saraft trigeminal, sehingga membuat virus ini kadang-kadang menyajikan masalah diagnostik dan tata laksana bagi dokter gigi.
Herpes Zoster umumnya punya periode prodomal antara 2 hingga 4 hari. Pada masa ini, nyeri yang menusuk, paresthesia, rasa seperti terbakar, dan rasa sensitif terhadap rasa sakit muncul sepanjang daerah yang dilalui saraf terdampak. Vesikel unilateral pada basis erimatosa kemudian muncul secara berkelompok, terutama sepanjang jalur saraf, sehingga memberi tampilan klinis pilah yang menunjukkan keterlibatan dermatom tunggal. Beberapa lesi disebarkan oleh viremia. Ini terjadi di luar dermatom. Vesikel berubah jadi keropeng dalam 1 minggu. Penyembuhan terjadi dalam waktu 2 sampai 3 minggu. Umumnya, Herpes Zoster memengaruhi saraf C3, T5, L1, L2 dan bagian pertama saraf trigeminal.
Apabila tampilan klinis penuh Herpes Zoster disertai dengan nyeri dan vesikel unilateral, diagnosis penyakit ini relatif lebih mudah. Masalah diagnosis yang lebih sulit muncul selama periode prodomal ketika rasa nyeri timbul tanpa disertai lesi. Kenapa lebih sulit? Karena rasa nyeri yang dibangkitkan oleh virus Varicella Zoster yang berkembang sepanjang jalur saraf tanpa ada lesi yang menyertai rasa sakit itu (herpes sinus herpes; erupsi sinus zoster).
Mendiagnosis hanya dari rasa nyeri saja bisa menghasilkan diagnosis yang kurang akurat karena penyebab rasa nyeri itu kan banyak. Sejarah di jagat kedokteran jagat menunjukkan, bedah yang tidak diperlukan pernah terjadi sebagai dampak dari diagnosis apendisitis akut, kolesistitis, atau pulpitis gigi. Karena itu, diagnosis dalam kasus yang lebih sulit ini didasarkan pada gejala klinis dan bukti serologi dari titer antibodi yang muncul.
Herpes Zoster kadang-kadang juga bisa memengaruhi saraf motorik. Herpes Zoster di daerah sakrum bisa menyebabkan kandung kemih lumpuh. Kaki dan tangan dan diafragma juga bisa lumpuh selama episode Herpes Zoster.
Rasa nyeri bisa berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah infeksi Herpes Zoster atau bisa juga jadi kronis. Gejala sisa yang tidak menyenangkan ini disebut neuralgia pasca herpes atau neuralgia pasca herpetik (post-herpetic neuralgia). Ini terjadi paling sering pada pasien lansia sebagai dampak dari jaringan parut pada saraf.