Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Titanium & Vanadium pas untuk implant gigi

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

(Lanjutan) Tes in vivo dilakukan untuk mengevaluasi ketahanan korosi dan gangguan antara toksisitas, pembajakan (jaringan non-vaskular dan ketebalan jaringan yang kontak dengan implan, ketiadaan sel patologis) dan inersia (jaringan tervaskularisasi dan jaringan ikat longgar).

Ada hubungan antara reaksi beracun dari bahan dan tingkat korosi yang tinggi. Co, Cu, Ni dan V menimbulkan peningkatan degradasi sesuai urutan, dan tingkat toksisitas meningkat sesuai urutan yang sama pula. Logam yang memiliki korosi pasif, yaitu, punya resistensi yang tinggi terhadap korosi, tidak memicu respon negatif dari jaringan. Perilaku ini teramati pada logam Pt, Ta, Nb, Zr, dan Ti. Ada kemungkinan untuk mengidentifikasi korelasi antara biokompatibilitas, stabilitas kimia, dan kinerja biologis.

Ketahanan terhadap korosi, degradasi, dan produk korosi yang dilepaskan merupakan parameter penting untuk memilih bahan mana yang tepat untuk implan. Morais et al. mengevaluasi konsentrasi Ti, Al, dan V dalam ginjal, hati, dan paru-paru kelinci pada 1 minggu, 4 minggu, dan 12 minggu setelah pemasangan implant ortodontik berbahan Ti-6Al-4V di tibiae. Kadar Ti, Al, dan V yang terdeteksi berbeda-beda. Hal ini memastikan difusi Ti, Al, dan V dari implan orthodontik yang terakumulasi di organ-organ yang jauh dari tulang tibia. Penelitian membuktikan kadar tersebut rata-rata di bawah kadar yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman. Akumulasi konsentrasi telah dibuktikan aman bagi manusia.

Analisis biokompatibilitas jadi lebih kompleks ketika orang menganggap bahwa tingkat korosi yang rendah tidak cukup untuk memastikan kompatibilitas antara implan dan jaringan inang. Kenyataannya, ketahanan korosi stainless steel sekitar 300 kali lebih besar daripada Magnesium. Bahan dari baja tahan karat melepaskan nikel. Bahan ini bisa beracun bagi pasien yang sensitif pada nikel. Masalah yang sama juga teramati pada bahan alloy Cr-Co. Jumlah bahan kimia yang dilepaskan ke dalam tubuh adalah faktor penentu bahan biokompatibilitas. Dari perbandingan di atas, bahan titanium lebih biokompatibel bagi pasien yang tidak alergi titanium atau alergi logam.

Bahan yang memastikan oseointegrasi yang aman bagi pasien adalah titanium murni komersil, tantalum, dan niobium. Umumnya perusahaan pembuat titanium menggunakan bahan titanium murni kormersil yang dibuat dari titanium 90% yang dipadukan dengan 6% aluminium dan 4% vanadium. Titanium murni komersil berbeda dari titanium murni yang 100% titanium. Untuk penggunaan komersil, titanium 90% sudah termasuk murni. 


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in