Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Infeksi odontogenik menyebar ke jaringan rentan

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Asal-usul infeksi odontogenik terutama dari 2 hal, yaitu:

  1. Periapikal
    Asal periapikal dihasilkan oleh nekrosis pulpa yang diikuti dengan serbuan bakteri ke dalam jaringan periapikal.
  2. Periodontal
    Asal periodontal dihasilkan oleh kantung periodontal yang dalam. Kantung ini memungkinkan inokulasi bakteri dalam jaringan lunak yang mendasar.

Di antara keduanya, infeksi odontogenik paling umum berasal dari periapikal.

Nekrosis pulpa gigi menghasilkan karies yang dalam. Karies menghasilkan terowongan yang jadi jalan masuk bakteri ke jaringan periapikal. Setelah jaringan periapikal diinokulasi dengan bakteri dan infeksi aktif telah dipastikan, infeksi menyebar ke berbagai arah arah secara merata. Arah infeksi selanjutnya ditentukan oleh resistensi tulang. Tulang dengan resistensi yang paling kecil akan lebih cepat dimakan kuman.

Infeksi menyebar melalui tulang kanselos sebelum infeksi tersebut bertemu plat kortikal. Kalau plat kortikal ini tipis, maka infeksi kemudian mengikis tulang dan melubanginya sehingga tercipta jalan ke jaringan lunak.

Penanganan pulpa nekrosis bisa dilakukan dengan terapi endodontik standar atau dengan ekstraksi gigi. Cara ini bisa mengatasi perkara infeksi. Antibiotik saja bisa menahan infeksi sejenak, tapi tidak menyembuhkannya. Antibiotik tidak mematikan seluruh bakteri dalam nanah. Setelah terapi antibiotik berhenti, infeksi akan kembali terjadi lagi. Untuk mengatasi tuntas perkara ini, nanah harus dibersihkan sampai habis agar bakteri yang ada di dalamnya juga ikut hilang. Sel-sel yang mati juga dibersihkan. Selanjutnya luka disterilkan, diobati, dan ditutup kemudian pasien diberi antibiotik. Penanganan sumber infeksi dilakukan dengan terapi endodontik atau, jika tidak mungkin dengan terapi, gigi yang menjadi sumber infeksi dicabut.

Pada kala infeksi mengikis plat kortikal proses alveolar, infeksi itu bisa diprediksi lokasi anatomis ke mana infeksi akan menyebar. Lokasi infeksi yang muncul dari suatu gigi ditentukan oleh dua faktor utama berikut ini:

  1. Ketebalan tulang yang menutup apeks gigi
  2. hubungan daerah perforasi tulang dengan perlekatan otot rahang atas dan rahang bawah.

Gambar tersebut di atas menunjukkan bagaimana infeksi melubangi tulang untuk masuk ke jaringan lunak yang menutupi tulang tersebut. Pada gambar A, tulang labial yang menutup apeks gigi punya ketebalan yang tipis bila dibandingkan dengan tulang pada aspek palatal. Karena itu, selama proses infeksi menyebar, infeksi itu masuk ke jaringan lunak labial. Pada gambar B, gigi sangat miring sehingga menghasilkan tulang labial yang lebih tebal dan tulang palatal yang relatif tipis. Dalam situasi ini, selama infeksi menyebar melalui tulang ke dalam jaringan lunak, infeksi terlihat sebagai abses palatal.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in