[Lanjutan] Tanda lain yang juga penting dari infeksi odontogenik adalah trismus, yaitu ketidakmampuan pasien untuk membuka lebar mulutnya. Pada infeksi odontogenik, trismus dihasilkan dari keterlibatan otot-otot mastikasi dalam proses inflamasi. Trismus bisa didefinisikan sebagai bukaan interincisal maksimum antara 20 sampai 30 mm (trismus ringan), 10 sampai 20 mm (tahap sedang), dan kurang dari 1...
[Lanjutan] Tipe infeksi odontogenik ini bisa menghasilkan bengkak dalam ruang fasial yang dalam di daerah leher. Dampak nyata dari pembengkak di daerah ini adalah saluran napas jadi tertekan dan dapat menyimpang.
Kriteria selanjutnya yang menyarankan agar pasien dirujuk adalah pasien mendapat kesulitan bernapas (dyspnea) atau disebut juga sesak napas. Pasien bisa merasakan napasnya seolah seper...
Infeksi odontogenik di seputar gigi ditangani oleh dokter gigi. Tapi, jika infeksi odontogenik itu sudah menyebar ke mana-mana, maka prakara itu perlu ditangani oleh dokter spesialis yang relevan. Misalnya, infeksi odontogenik yang menyebar ke paru-paru perlu dokter spesialis paru dan yang menyebar ke mata perlu dokter spesialis mata, dan yang menyebar ke jantung perlu dokter spesialis jantung.
...
[Lanjutan] Keberadaan nanah biasanya menunjukkan bahwa tubuh telah melakukan perlawanan terhadap infeksi odontogenik pada area lokal dan bahwa mekanisme resistensi inang lokal berupaya mengendalikan infeksi itu.
Dalam banyak situasi klinis, abses dan selulitis yang parah sulit sekali dibedakan, terutama jika letak abses berada jauh di dalam jaringan lunak. Pada beberapa orang pasien, selulitis ...
[Lanjutan] Setelah pemeriksaan fisik, dokter gigi merasakan tahap infeksi dengan jarinya. Bengkak edematosa yang lembut dan empuk menunjukkan tahap inokulasi. Bengkak yang mengeras menunjukkan tahap selulitis seperti pada gambar di atas. Keberadaan fluktuansi di bagian tengah bengkak menunjukkan tahap abses.
Infeksi jaringan lunak pada tahap inokulasi bisa disembuhkan dengan menghapuskan penyeba...
[Lanjutan] Setelah mengambil tanda-tanda vital, perhatian selanjutnya diarahkan pada pemeriksaan fisik pasien. Bagian pertama pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan tampilan umum pasien. Pasien dengan infeksi lokal yang tidak lagi minor terlihat lelah, demam, dan tidak enak badan. Tampilan ini disebut "toxic appearance (tampilan toksik)", seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas.
Kepala dan l...
Pemeriksaan fisik dimulai dari mendapatkan tanda-tanda vital pasien, termasuk suhu badan, tekanan darah, denyut nadi, dan laju respirasi. Suhu badan tentu perlu diperiksa karena pasien penderita infeksi biasanya suhu badannya naik, terutama di sekitar daerah yang terkena infeksi. Pasien yang infeksinya parah suhu badannya naik di atas 38,3°C atau lebih.
Denyut nadi pasien meningkat kala suhu ba...
[Lanjutan] Karakteristik infeksi yang ketiga adalah calor atau panas/ hangat. Pasien hendaknya ditanya apakah daerah infeksi terasa hangat kala disentuhnya. Pasien dapat membandingkan suhu daerah infeksi dengan daerah badan lainnya yang tidak mengalami infeksi.
Ciri lain yang perlu dievaluasi adalah warna merah pada daerah di sekitar atau di atas daerah terjadinya infeksi. Pada gusi, warna merah ...
Riwayat infeksi yang diderita oleh pasien mengikuti pedoman umum yang sama seperti pedoman umum untuk sejarah penyakit apapun. Tujuan utamanya adalah untuk menemukan apa keluhan utama pasien. Keluhan utama pasien yang tipikal untuk infeksi odontogenik adalah:
Gigi saya rasanya ngilu.
Rahang saya bengkak.
Ada benjolan di gusi saya.
Keluhan dari pasien hendaknya direkam menggunakan kata-k...
Setelah infeksi odontogenik mengikis tulang, maka dimana lokasi infeksi pada jaringan lunak bisa diketahui dari posisi perforasi relatif terhadap perlekatan otot.
Pada gambar A di atas, infeksi telah mengikis tulang melalui proses alveolar pada arah fasial dan pada posisi yang lebih rendah dari perlekatan otot buccinator. Hal ini menyebabkan infeksi jadi terlihat sebagai abses vestibular. Pada ga...
Asal-usul infeksi odontogenik terutama dari 2 hal, yaitu:
Periapikal
Asal periapikal dihasilkan oleh nekrosis pulpa yang diikuti dengan serbuan bakteri ke dalam jaringan periapikal.
Periodontal
Asal periodontal dihasilkan oleh kantung periodontal yang dalam. Kantung ini memungkinkan inokulasi bakteri dalam jaringan lunak yang mendasar.
Di antara keduanya, infeksi odontogenik paling u...
Serbuan pasukan gabungan bakteri aerobik dan anaerobik menimbulkan infeksi odontogenik. Tahap-tahap penyerbuan itu kini telah berhasil dikenali.
Tahap pertamanya adalah inokulasi ke dalam jaringan yang lebih dalam. Setelah inoculasi itu sukses, organisme-organisme kelompok S. milleri bisa mensintesa hyaluronidase yang memungkinkan organisme-organisme penginfeksi menyebar melalui jaringan ...
Kelompok bakteri Streptococcus milleri ditemukan dalam 65% kasus infeksi odontogenik. Inilah kelompok bakteri aerobik yang paling dominan dalam infeksi itu.
Kelompok bakteri Streptococcus milleri terdiri dari tiga anggota kelompok bakteri S. viridans, yaitu: S. anginosus, S. intermedius, dan S. constellatus. Organisme-organisme fakultatif ini bisa tumbuh tanpa adanya oksigen. Karena tidak pe...
Infeksi odontogenik pada umumnya terjadi karena serangan dari bakteri yang sudah lama menetap dan tinggal dalam mulut manusia selama bertahun-tahun. Bakteri-bakteri ini biasanya tinggal dalam plak dan dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari di permukaan mukosa dan sulkus gingiva. Ada infeksi odontogenik yang terjadi karena serangan bakteri baru dari luar tubuh manusia, tapi prakara semacam in...
Satu di antara sekian perkara yang tidak mudah di bidang kedokteran gigi adalah infeksi odontogenik. Infeksi odontogenik berasal dari gigi. Jenis infeksi ini punya flora yang khas.
Infeksi ini bisa dimulai dari perkara karies, penyakit periodontal, dan pulpitis. Infeksi lalu menyebar ke luar dari gigi menuju daerah proses alveolar dan ke jaringan yang lebih dalam pada bagian wajah, rongga mulut...