Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Pemeriksaan fisik infeksi odontogenik (3)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

[Lanjutan] Setelah pemeriksaan fisik, dokter gigi merasakan tahap infeksi dengan jarinya. Bengkak edematosa yang lembut dan empuk menunjukkan tahap inokulasi. Bengkak yang mengeras menunjukkan tahap selulitis seperti pada gambar di atas. Keberadaan fluktuansi di bagian tengah bengkak menunjukkan tahap abses.

Infeksi jaringan lunak pada tahap inokulasi bisa disembuhkan dengan menghapuskan penyebab odontogenik. Hal ini bisa dilakukan dengan atau tanpa antibiotik suportif. Infeksi odontogenik pada tahap selulitis atau tahap abses memerlukan pencabutan gigi yang terinfeksi sekaligus insisi, drainase, dan antibiotik.

Perbedaan di antara tahap inokulasi, selulitis dan abses secara tipikal berkaitan dengan durasi, nyeri, ukuran, definisi perifer, konsistensi palpasi, kehadiran purulen, bakteri penginfeksi, dan potensi bahaya.

Durasi selulitis biasanya dianggap akut dan merupakan tampilan infeksi yang paling parah. Abses adaalh tanda bahwa terjadi peningkatan resistensi dari inang terhadap infeksi. Selulitis biasanya digambarkan lebih menyakitkan daripada abses. Rasa sakit ini dihasilkan dari serangan akut dan distensi/ penggelembungan jaringan.

Edema adalah tanda tahap inokulasi. Edema biasanya menyebar dan menyerupai jelly dan terasa lembek kala dipegang. Ukuran selulitis biasanya lebih besar dan lebih menyebar dibandingkan abses atau edema. Perifer selulitis biasanya tidak jelas dan batas yang menyebar sehingga membuatnya sulit ditentukan benjolan itu mulai darimana dan selesai sampai mana. Abses biasanya punya batas yang pilah dan terdefinisikan dengan baik. Konsistensi terhadap palpasi adalah salah satu ciri utama di antara tahap-tahap infeksi. 

Apabila dipalpasi, edema bisa sangat lunak atau seperti adonan kue. Selulitis yang parah biasanya mengeras atau keras seperti papan. Tingkat keparahan selulitis meningkat seiring kekerasannya kala dipalpasi. Berbeda dengan selulitis, abses yang dipalpasi terasa fluktuan karena ada rongga jaringan yang berisi nanah. Di antara tahap-tahap infeksi tersebut, selulitis dianggap tahap yang paling berbahaya. Abses yang tidak menyebar atau abses lokal dianggap tidak berbahaya. Abses yang berbahaya apabila abses itu agresif sehingga menyebar ke mana-mana dan menyerang bagian-bagian tubuh yang lain. Abses lokal relatif lebih mudah ditangani daripada abses yang agresif. Abses lokal diberi bius lokal, dikeluarkan nanahnya sampai kering, jaringan mati dibersihkan tuntas, lalu disterilkan dan ditutup, kemudian pasien diberi antibiotik. [Bersambung]


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in