Tahap-tahap infeksi odontogenik
Serbuan pasukan gabungan bakteri aerobik dan anaerobik menimbulkan infeksi odontogenik. Tahap-tahap penyerbuan itu kini telah berhasil dikenali.
Tahap pertamanya adalah inokulasi ke dalam jaringan yang lebih dalam. Setelah inoculasi itu sukses, organisme-organisme kelompok S. milleri bisa mensintesa hyaluronidase yang memungkinkan organisme-organisme penginfeksi menyebar melalui jaringan konektif sehingga memulai tahap infeksi selulitis.
Produk-produk sampingan metabolik dari streptococci membuat lingkungan jadi cocok untuk pertumbuhan anaerob, meliputi:
- melepas nutrisi esensial
- menurunkan pH dalam jaringan
- mengkonsumsi pasokan oksigen lokal.
Bakteri anaerob kemudian punya kemampuan untuk tumbuh dan berkembangbiak. Berhubung potensi reduksi oksidasi lokal telah diturunkan, maka bakteri anaerob jadi sangat dominasi dan menimbulkan nekrosis pencairan jaringan dengan mensintesis kolagenase.
Selama kolagen dipecah dan sel-sel darah putih yang menginvasi mengalami nekrosis dan lisis, abses mikro terbentuk dan bisa kemudian bergabung jadi satu menjadi abses yang dikenali secara klinis. Dalam tahap abses, bakteri anaerob sangat dominan. Bahkan bukan tidak mungkin bila bakteri tersebut kemudian jadi satu-satunya organisme yang ditemukan dalam kultur setelah mengalahkan organisme-organisme lainnya.
Infeksi dini yang pada mulanya terlihat sebagai selulitis bisa dikarakterisasi sebagai infeksi yang didominasi oleh streptokokus aerobik, tapi di tahap terkemudian, abses kronik bisa jadi dikarakterisasi sebagai infeksi anaerobik.
Dari segi klinis, perubahan komposisi para penyerang dari flora aerob ke flora anaerob ini terlihat berkorelasi dengan tipe bengkak yang bisa ditemukan dalam daerah infeksi. Sehingga, infeksi odontogenik terlihat sudah melalui empat tahap.
Pada tiga hari pertama, muncul gejala yang meliputi bengkak yang lunak, empuk bila disentuh, dan berwarna pucat. Ini menunjukkan tahap inokulasi. Pada tahap ini, streptokokus yang menyerbu baru mulai mengkoloni inang.
Setelah 3 sampai 5 hari, bengkak jadi mengeras, warna berubah jadi merah, dan empuk akut selama pasukan gabungan flora yang menyerbu merangsang respon inflamasi yang intens pada tahap selulitis.
Pada hari ke-5 sampai hari ke-7 setelah bengkak dimulai, bakteri anaerob jadi lebih dominan. Bakteri ini membuat abses jadi cair di bagian tengah daerah yang bengkak. Ini adalah tahap abses.
Apabila abses mengeringkan nanah secara spontan melalui mukosa atau kulit atau dikeringkan melalui pembedahan, maka tahap pungkasan dimulai selama sistem kekebalan tubuh manusia menghancurkan bakteri penginfeksi, kemudian proses penyembuhan dan perbaikan berlangsung.
Karakteristik | Edema (Inokulasi) | Selulitis | Abses |
Durasi | 0-3 hari | 1-5 hari | 4-10 hari |
Sakit, batas | Ringan, difusi | Difus | Lokal |
Ukuran | Variabel | Besar | lebih kecil |
Warna | Normal | Merah | Tengah mengkilap |
Konsistensi | Seperti jeli | Seperti papan | Tengah lunak |
Progresi | Meningkatkan | Meningkatkan | Menurun |
Nanah | Tidak ada | Tidak ada | Ada |
Bakteri | Aerobik | Campuran | Anaerobik |
Keseriusan | Rendah | Tinggi | Kurang tinggi |