Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Menentukan rujukan pasien infeksi odontogenik (1)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Infeksi odontogenik di seputar gigi ditangani oleh dokter gigi. Tapi, jika infeksi odontogenik itu sudah menyebar ke mana-mana, maka prakara itu perlu ditangani oleh dokter spesialis yang relevan. Misalnya, infeksi odontogenik yang menyebar ke paru-paru perlu dokter spesialis paru dan yang menyebar ke mata perlu dokter spesialis mata, dan yang menyebar ke jantung perlu dokter spesialis jantung.

Umumnya infeksi odontogenik yang diperiksa oleh dokter gigi bisa ditatalaksana dengan ekspektasi resolusi yang cepat. Infeksi odontogenik hampir selalu merespon dengan cepat bila ditangani dengan prosedur bedah minor dan antibiotika, bila diindikasikan.

Tapi, beberapa infeksi odontogenik menyebar ke daerah-daerah lain yang berpotensi mematikan sehingga memerlukan tata laksana medis dan bedah yang agresif. Dalam situasi spesial yang semacam ini, pengenalan dini potensi tingkat keparahan jadi prakara yang sangat penting. Pasien yang demikian hendaknya dirujuk ke dokter bedah oral-maksilofasial untuk tata laksana definitif.

Dokter spesialis ini diberi pelatihan khusus dan pengalaman dalam tata laksana infeksi odontogenik yang telah menyebar dengan penyakit sudah mencapai tahap parah. Pelatihan tersebut bisa mengoptimalkan hasil dan meminimalkan komplikasi. Infeksi odontogenik yang sudah parah atau sangat parah biasanya memerlukan rawat inap di rumah sakit. 

Ketika pasien penderita infeksi odontogenik periksa untuk mendapat perawatan, dokter gigi hendaknya sudah mengantongi kriteria untuk menilai tingkat keparahan infeksi tersebut. Jika sudah parah atau sangat parah, rujukan ke dokter bedah perlu segera dipertimbangkan.

Kriteria untuk rujukan itu meliputi hal-hal berikut ini:

  • Sulit bernapas
  • Sulit menelan
  • Dehidrasi
  • Trimus dengan keparahan moderat hingga parah (bukaan interincisal kurang dari 20 mm)
  • Bengkak meluas hingga melebihi proses alveolar
  • Temperatur naik (di atas 101°F)
  • Badan terasa tidak enak
  • Tampilan toksik
  • Gangguan pertahanan tubuh inang
  • Perlu anestesia umum
  • Perawatan yang telah diterima sebelumnya mengalami kegagalan

Tiga kriteria utama mengindikasikan rujukan segera ke ruang emergensi senden karena ancaman terhadap jalan napas. Ini berarti, infeksi mulai 1 atau 2 hari sebelum wawancara dan berkembangan semakin buruk dengan cepat. Tanda yang menyertai meliputi bengkak, nyeri, dan tanda terkait lainnya. [Bersambung]

 


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in