Infeksi Virus Herpes
Virus herpes bisa menginfeksi mulut, menyerang gusi, bibir, dsb. Ada enam virus herpes yang bisa menyebabkan infeksi pada manusia, yaitu:
- herpes simplex (HSV) 1
- herpes simplex (HSV) 2
- varicella zoster
- cytomegalovirus
- Epstein Barr
- human herpes virus 6 (HHV 6).
Semua virus herpes mengandung inti DNA dan bisa tetap laten dalam sel-sel saraf inangnya sehingga, dengan cara demikian, menghindari respon imun inang. HHV 6 adalah virus herpes yang baru ditemukan. Virus baru ini bisa menginfeksi limfosit T dan dianggap sebagai faktor yang mungkin menyebabkan infeksi HIV.
Virus yang telah diketahui menyebabkan penyakit pada mukosa oral meliputi virus HSV 1, HSV 2, dan varicella zoster. Cytomegalovirus kadang bisa menyebabkan ulserasi oforal pada pasien dengan kekebalan tubuh yang ditekan.
Virus herpes simplex (HSV) terdiri dari empat lapisan, yaitu:
- inti bagian dalam DNA unting ganda linier.
- protein kapsid,
- tegument,
- amplop lipid yang berisi glikoprotein dan yang berasal dari membran inti sel inang.
Dua macem utama HSV, yaitu HSV 1 dan HSV 2, bisa dibedakan secara serologi atau dengan pembatasan analisis endonuklease DNA inti.
Secara klasik, HSV 1 menyebabkan sebagian besar kasus infeksi oral dan faring, meningoensefalitis, dan dermatitis di atas pinggang. HSV 2 umumnya menyebabkan infeksi kelamin.
Meskipun perbedaan ini berlaku untuk sebagian besar kasus, tapi kebiasaan seksual tertentu bisa membuat perbedaan itu jadi tidak tegas. Kedua macem virus bisa menyebabkan infeksi primer atau berulang di daerah mulut ataupun piranti kelamin. Keduanya bisa menyebabkan penyakit berulang di kedua lokasi itu.
Infeksi primer juga dapat terjadi secara bersamaan di mulut maupun kelamin oleh virus HSV 1 ataupun virus HSV 2. Kasus ini banyak terjadi di kalangan homoseksual pria.
Manusia adalah satu-satunya reservoir sumber alami infeksi HSV dan penyebaran terjadi melalui kontak dengan lesi atau sekresi dari pembawa asimtomatik. Latensi yang jadi karakteristik semua virus herpes terjadi ketika virus ini ditransportasikan dari mukosa atau ujung saraf kulit oleh neuron ke ganglia dimana DNA virus tetap dapat bertahan hidup dan bertanggung jawab untuk kekambuhan penyakit itu.