Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Infeksi Virus Herpes Simplex Primer (2)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

(Lanjutan) Bayi yang lahir dari ibu dengan titer antibodi dilindungi oleh antibodi yang dialirkan melalui plasenta dalam kurun waktu 6 bulan pertama kehidupannya. Lebih dari umur 6 bulan, kejadian infeksi HSV 1 primer akan mengalami peningkatan. Kejadian infeksi HSV 2 primer tidak meningkat sampai umur dimulainya aktivitas seksual. Kejadian infeksi HSV 1 primer mencapai puncaknya pada umur 2 hingga 3 tahun. 

Penelitian-penelitian tentang antibodi untuk melawan virus HSV menunjukkan kontinyuitas peningkatan persentase pasien yang kontak dengan virus sampai umur 60 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kasus-kasus baru terus bermunculan seumur hidup pasien walaupun infeksi HSV 1 primer utamanya menyerang bayi dan anak-anak. Temuan ini konsisten dengan banyak laporan tentang orang dewasa yang menderita gingivostomatitis herpes primer (primary herpetic gingivostomatitis).

Hubungan sosial ekonomi dan infeksi herpes

Tingkat kejadian infeksi herpes primer terbukti berbeda-beda dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi. Temuan ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1939 oleh Burnet dan Williams yang meneliti kejadian antibodi terhadap HSV dalam berbagai kelas sosial. Mereka menemukan bahwa 37% lulusan perguruan tinggi punya antibodi terhadap HSV dan 93% pasien di senden perkotaan punya antibodi HSV.

Temuan tersebut telah dikonfirmasi oleh penelitian  Greenberg dan rekan. Mereka menemukan bahwa 70% pasien rawat inap di senden perkotaan punya antibodi HSV. Di tempat lain, penelitian Ship dan rekan melaporkan 31% mahasiswa sekolah profesional punya antibody HSV. Penelitian Ades menemukan hubungan antara status sosial dan bukti sebelum kontak dengan virus HSV.

Kejadian gingivostomatitis herpes primer belum diketahui secara pasti meskipun ada sedikit pasien yang punya sejarah dengan infeksi herpes primer dan yang punya serum antibodi terhadap virus itu. Persentase kasus herpes primer yang cukup tinggi itu subklinis meskipun tingkat kejadian gingivostomatitis herpes primer klasik yang nyata-nyata rendah dipengaruhi oleh:

  1. usia muda pasien yang mengembangkan infeksi
  2. diagnosis yang tidak akurat pada beberapa kasus
  3. kasus faringitis herpes primer yang tidak bisa dibedakan secara klinis dari kasus-kasus faringitis viral lainnya.

Evans dan Dick melaporkan virus HSV sebagai penyebab umum faringitis pada kelompok mahasiswa perguruan tinggi yang dirawat inap.

 


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in