Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Jaringan tulang

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Jaringan tulang adalah suatu bentuk jaringan ikat yang matriksnya terdiri dari serat kolagen dan substansi dasar di mana garam-garam kalsium mengendap dalam bentuk apatit. Pada jaringan ini terdapat osteosit dan substansi kolagen interseluler. Istilah "jaringan" dalam konteks ini berarti sekelompok sel dan substansi antarsel yang menjalankan suatu fungsi khusus. Di samping jaringan tulang masih ada jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jaringan tulang mengalami proses pemodelan ulang secara terus-menerus. Proses ini dipengaruhi oleh faktor lokal (misal, faktor pertumbuhan dan sitokin) dan faktor sistemik (misal, kalsitonin dan estrogen) yang berkontribusi pada homeostasis tulang.  

Kandungan jaringan tulang 

Sekitar 25% kandungan jaringan tulang adalah air, sekitar 25% serat protein seperti kolagen, dan sekitar 50% sisanya adalah garam-garam mineral, terutama kalsium dan fosfor.

Jenis tulang 

  1. Tulang kompak
    Tersusun atas cincin matriks yang melingkar mengelilingi saluran yang berisi pembuluh darah. 
  2. Tulang spon
    Tulang macem ini disebut tulang spon karena strukturnya mirip spon, yaitu berongga-rongga. Rongga-rongga tersebut berisi sumsum tulang tempat hemopoesis atau pembentukan sel darah merah.

Penyusun jaringan tulang

  1. Osteoblas
    Osteoblas adalah sel-sel kuboid yang berlokasi di sepanjang permukaan tulang. Sel ini menyusun 4–6% total sel tulang dan dikenal sebagai sel pembentuk tulang. Sel-sel ini menunjukkan karakteristik morfologis sel pensintesa protein, termasuk mensintesa retikulum endoplasma kasar dan badan Golgi serta berbagai vesikel sekresi. Sebagai sel yang terpolarisasi, osteoblas mensekresikan osteoid ke matriks tulang.
  2. Sel lapisan permukaan tulang (Lining cells)
    Sel batas tulang atau (lining cells) adalah osteoblas berbentuk ceper yang  tak bergerak yang menutupi permukaan tulang dimana tidak terjadi resorpsi tulang maupun pembentukan tulang
  3. Osteosit
    Osteositi menyusun 90 – 95% dari total sel tulang. Inilah sel dengan jumlah yang paling banyak dengan rentang hidup yang paling panjang, bisa sampai 25 tahun atau lebih.
  4. Osteoklas
    Osteoklas berasal dari keturunan sel induk hematopoietik berinti tunggal yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: 
    1. M-CSF yang disekresikan oleh sel mesenkim osteoprogenitor dan osteoblas
    2. RANKL yang disekresikan oleh osteoblas, osteosit, dan sel stroma.
  5. Matriks tulang ekstraseluler
    Matriks tulang menyediakan dukungan mekanis dan punya peran penting dalam homeostasis tulang. Matriks tulang bisa melepaskan molekus yang memengaruhi pemodelan ulang tulang. 

Referensi

Florencio-Silva R, Sasso GR, Sasso-Cerri E, Simões MJ, Cerri PS. Biology of Bone Tissue: Structure, Function, and Factors That Influence Bone Cells. Biomed Res Int. 2015;2015:421746. doi: 10.1155/2015/421746. Epub 2015 Jul 13.

https://www.personal.psu.edu/staff/m/b/mbt102/bisci4online/bone/bone4.htm; akses 9 Desember 2016


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in