Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Kemampuan sel folikel gigi membentuk jaringan tulang

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Faktor kunci yang berhasil menjelaskan regenerasi jaringan pada level sel menentukan kemampuan multipotensial sel induk untuk berdiferensiasi menjadi jaringan target yang diinginkan. Baru-baru ini, perhatian yang besar telah difokuskan pada peran sel induk mesenkim dalam pembentukan tulang, dengan harapan sel tersebut bisa berfungsi sebagai sumber yang mungkin untuk diferensiasi osteoblas yang stabil.

Dalam praktik gigi, penyakit tulang dan kerusakan tulang umum terjadi. Pasien biasanya dirawat dengan bone graft autogen atau bahan artifisial seperti hidroksiapatit. Rekayasa jaringan tulang telah muncul sebagai piranti dengan potensi untuk menggantikan pencangkokan jaringan autologus dalam restorasi jaringan yang hilang.

Meskipun sel induk sumsum tulang telah dipelajari secara menyeluruh untuk aplikasi klinis guna menghasilkan tulang baru, kemungkinan peran serupa untuk sel induk folikel gigi guna memperbaiki tulang pada cacat ukuran kritis masih perlu diselidiki. Rekayasa jaringan tulang telah muncul sebagai piranti yang punya potensi untuk mengganti graft jaringan autologus dalam restorasi jaringan yang hilang.

Sel induk sumsum tulang telah diteliti secara menyeluruh untuk penerapan klinisnya dalam menghasilkan tulang baru. Kemungkinan peran yang serupa untuk sel induk folikel gigi dalam perbaikan kerusakan tulang dengan ukuran kritis masih diteliti.

Seperti yang telah disebutkan di atas, sel induk folikel gigi punya kapasitas untuk menginduksi kalsifikasi in vitro dan in vivo. Dengan demikian, pembentukan tulang baru untuk kerusakan tulang yang tipikal mungkin dilakukan dengan sel induk yang berasal dari sel induk folikel gigi.

Tim peneliti Honda et al. merancang dua penelitian untuk menguji kemampuan pembentukan jaringan yang dipunyai sel induk folikel gigi secara in vivo. Pertama, tim tersebut menyelidiki potensi sel induk folikel gigi binatang babi untuk pembentukan tulang melalui transplantasi sel dalam kerusakan tulang ukuran kritis yang dibuat pada kalvaria tikus imunodefisien. Hasilnya dibandingkan dengan sel induk ligamentum periodontal babi dan sel induk mesenkim yang berasal dari sumsum tulang alveolar.

Setiap pelet sel ditransplantasikan ke dalam kerusakan tulang, dan uji CFU-F digunakan untuk mengukur sel induk mesenkim fungsional. Semua populasi sel menunjukkan pembentukan koloni dan jumlah CFUF lebih tinggi setelah kultur dalam semua populasi sel. Pada minggu ke-4, pemeriksaan kasar menunjukkan bahwa kerusakan tulang pada semua kelompok ditempati oleh jaringan lunak atau keras, dan pembentukan tulang dikonfirmasi dengan pewarnaan hematoxylin dan eosin pada semua spesimen.

Menariknya, percobaan tersebut menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan dalam area pembentukan tulang baru di antara spesimen. Hasil ini menunjukkan bahwa potensi pembentukan tulang menggunakan sel induk folikel gigi sama dengan yang diperoleh dengan menggunakan sel induk ligamen periodontal dan sel induk yang diturunkan dari sumsum tulang.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in