Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Anatomi saraf mandibular (9)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

[Lanjutan] Penelitian terbaru telah menunjukkan variabilitas ekstrim dalam pemeriksaan fungsionalitas bundel neurovaskular setelah mobilisasi. Variabilitas ini dapat berkaitan baik dengan metodologi yang digunakan untuk pengujian yang menimbulkan jawaban subyektif untuk kasus ini. Di samping itu, variabilitas juga berkaitan dengan prosedur pembedahan yang sangat bergantung pada metode yang dipakai oleh dokter. Cedera saraf mungkin merupakan hasil dari flap mukoperiosteal yang terlalu besar di daerah premolar untuk mencapai visibilitas optimal zona operasi (Bovi, 2005).

Penyebab kerusakan syaraf yang kurang umum berkaitan dengan penempatan cangkokan tulang autologus atau allogenik atau juga xenogenik selama pemasangan implan simultan. Dalam kasus rekonstruksi implant yang kompleks, bahan bone graft dapat ditempatkan di lokasi donor dengan kekuatan tambahan, sehingga sangat menekan atau bahkan merusak saraf alveolar inferior.

Beberapa peneliti telah memperlambat beberapa kasus bahan bone graft partikulat di dalam IAC yang menghasilkan kompresi saraf yang penting, dan kasus-kasus parut parah lainnya, serupa dengan konfigurasi klinis pada luka bakar kimiawi, bila kalsium hidroksiapatit bersentuhan langsung dengan saraf (Meyer & Bagheri, 2011; Ferrera & Chandler, 1994).

Selama reseksi bedah tumor rongga mulut, pakar bedah kepala dan leher sering dihadapkan pada tantangan untuk mencapai margin reseksi lengkap sambil menjaga fitur fungsional dan anatomis guna menghindari cedera saraf. Cedera pada cabang-cabang perifer seperti saraf alveolar inferior selama pencabutan gigi molar ketiga adalah risiko yang diketahui dan diterima dalam praktik bedah mulut dan maksilofasial. Resiko ini dapat dikurangi dengan modifikasi metode evaluasi atau pembedahan tergantung pada penilaian operator pada masing-masing kasus.

Jika saraf rusak, maka pengenalan secara cepat, penilaian subjektif dan obyektif, dan penyusunan rencana perawatan memberi kesempatan terbaik untuk mencapai pemulihan fungsi sensorik dalam distribusi saraf yang rusak apabila defisit sensorik gagal diselesaikan dalam periode rasional dan tidak dapat diterima untuk kasus ini.

Bedah mikro bisa menghasilkan kembalinya fungsi sensorik yang bermanfaat atau menyelesaikan perbaikan sensorik jika dilakukan secara tepat waktu oleh operator yang berpengalaman (lebih dari 80% kasus) dan yang mencegah kerusakan saraf selama pengangkatan gigi molar ketiga (Meyer & Bagheri, 2011).


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in