Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
Larutan garam kalsium dan asam fosfat (Ca / P = 1,66 mol) digunakan untuk mensintesis partikel HA dan menggabungkannya pada fibril kolagen sapi tipe I  dengan teknik pengendapan langsung in situ.

Bahan & metode: Perancah kolagen-hidroksiapatit berpori ...

author: Li Ning, DDS, PhDHans Malmstrm, DDSYan-Fang Ren, DDS, MPH, PhD | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Bahan dan metode

Sintesis komposit Col-HA dengan pengendapan langsung in situ

Larutan garam kalsium dan asam fosfat (Ca / P = 1,66 mol) digunakan untuk mensintesis partikel HA dan menggabungkannya pada fibril kolagen sapi tipe I  dengan teknik pengendapan langsung in situ. Teknik ini dioptimalkan untuk menghasilkan 3 rasio komposit Col-HA yang berbeda (20% Col-80% HA; 50% Col-50% HA; dan 80% Col-20% HA) sebagai berikut: kolagen sapi tipe I (Sigma) langsung dilarutkan dalam asam fosfat 0,1 M (H3PO4) dan diaduk pada suhu 40°C selama 30 menit, menghasilkan 2,0% (w/w) campuran gel kolagen dalam komposit purna. Larutan Ca/ P 1,66 mol dehidrat kalsium klorida  (CaCl2) (EMD Chemical Inc) dan asam fosfat (H3PO4) (Sigma) ditambahkan tetes demi tetes ke dalam campuran reagen yang diaduk pada suhu 40°C (Stire & Temp) untuk membisakan endapan HA ke fibril kolagen  sapi tipe I dalam campuran gel. pH campuran diatur antara 8,0 dan 9,0 menggunakan larutan NaOH (J.T. Backer) dan asam hidroklorida (HCl) (Sigma), dan kemudian diturunkan ke pH purna 7,0-7,7. Setelah pematangan dan pem-pra-beku-an pada suhu -20°C semalaman, campuran Col-HA dikeringkan dalam pengering beku (FreeZone, Labconco 117) pada suhu -52°C di bawah tekanan vakum 0,052 mbar selama 24 jam, diikuti dengan pengeringan pada suhu 19°C; 0,97 mbar selama 24 jam. Pengikatan silang dehydrothermal residu kolagen fibril dilakukan dalam oven vakum pada suhu 110°C selama 24 jam. Produk purna komposit kolagen-hidroksiapatit didinginkan hingga suhu kamar. Satu sampel dari setiap produk dipecah untuk mengamati struktur internal menggunakan SEM (Supra 40VP FESEM).

Penempelan dan pengembangbiakan sel induk  mesenkim pada perancah komposit Col-HA

Untuk mengevaluasi properti biologis prototipe komposit Col-HA sebagai perancah, kami melakukan uji kelekatan dan perkembangbiakan MSC secara in vitro. MSC tikus (C3H10T1/2) disemai (2 × 105 sel / well) pada 3 rasio komposit Col-HA yang berbeda (20% Col - 80% HA; 50% Col - 50% HA; 80% Col - 20% HA) dalam pelat 12 well dan dikultur dalam Basal Eagle Media (Invitrogen) yang mengandung 100 U / mL penisilin, 0,1 mg / mL streptomisin, dan 10% serum janin sapi dalam inkubator CO2 dengan 5% karbon dioksida, 95% udara lembab pada 37°C selama 1, 3, 5, dan 7 hari. Bahan pembalut luka kolagen murni tipe I komersial (CollaPlug, Zimmer Inc, Carlsbad, Calif) digunakan sebagai kontrol. Untuk mengamati perlekatan dan perkembangbiakan MSC tikus di bawah mikroskop fluoresensi, sel-sel dikultur dengan transfeksi Adi-GFP (3 μL / mL) semalam.

Biokompatibilitas perancah komposit Col-HA

Komposit 50% Col-50% HA dipilih untuk pengujian lebih lanjut karena memiliki properti mekanik terbaik yang cocok untuk penerapan cangkok tulang. Kami melakukan uji sitotoksisitas menggunakan hPDSC in vitro. Kami menyiapkan dan mengekstraksi larutan dari 4 bahan uji yang berbeda, yaitu: 3 kolagen tipe I murni (CollaPlug; Foundation, OTB, Tokyo, Jepang; dan prototipe kolagen tanpa HA) dan 50% Col-50% HA komposit. Enam sampel dari masing-masing bahan disiapkan. Masing-masing sampel tinggi 5 mm dan diameter 8 mm. Sampel direndam dalam tabung centrifuge 15 mL dengan saline buffered fosfat 10 mL dan ditempatkan dalam inkubator pengocok (Max Q Mini 4000) pada suhu 37°C, 120 rpm selama 48 jam.

Ligamen periodontal manusia dikumpulkan dari molar ketiga yang telah diekstraksi, lalu direndam dalam DMEM dengan 250 μg/mL gentamisin sulfat, glutamin, 5 pμg / mL amfoterisin B, 100 U / mL penisilin, 0,1 mg / mL streptomisin, dan serum janin sapi 10%, PDL dicerna pakai larutan collagenase tipe I (3 mg / mL) dan Dispase ( 4 mg / mL) selama 1 jam.

hPDSC dikultur dengan DMEM yang dilengkapi dengan 100 U / mL penisilin, 0,1 mg / mL streptomisin, dan 10% serum janin sapi dalam inkubator CO2 dengan 5% karbon dioksida, 95% udara lembab pada 37°C. Menjelang titik pertemuan, sel-sel dilepaskan menggunakan 0,08% trypsin / 0,04% EDTA (pH 7,2) dan bagian 1: 3 ke dalam pelat kultur segar. Bagian keempat hPDSCs (5 × 104 sel / well) disemai dalam culture dish 60 mm dan dikultur dengan 50% larutan sampel yang diekstraksi dan 50% α-MEM termodifikasi yang dilengkapi dengan 100 U / mL penisilin, streptomisin 0,1 mg / mL, dan 10% serum janin sapi dalam inkubator CO2 selama 1, 3, dan 6 hari. Sel-sel hidup dipanen dan jumlah sel dihitung dengan hemacytometer di bawah mikroskop cahaya. Setiap sampel memiliki 6 jumlah sel duplikat hitung dan rerata dengan SD dihitung. ANOVA diterapkan untuk menilai perbedaan proliferasi sel antara kelompok uji dan kelompok kontrol; nilai P <0,05 dianggap berbeda secara statistik antarkelompok.

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in
calcium salt garam kalsium
phosphoric acid asam fosfat
direct precipitation technique teknik pengendapan langsung
drop-wise tetes demi tetes
calcium chloride dehydrate dehidrat kalsium klorida
hydrochloric acid asam hidroklorida
final pH pH purna
SEM scanning electron microscope, pemindaian mikroskop elektron
Final product produk purna
Dehydrothermal cross-linking Pengikatan silang dehydrothermal
wound dressing material bahan pembalut luka
fluorescence microscope mikroskop fluoresensi
hPDSCs human periodontal ligament stem cells, sel induk ligamen periodontal manusia
DMEM The Dulecco's Modified Eagle Medium
ANOVA Analysis of variance, analisis varians