Kedokteran gigi implant: komplikasi (6)
Kerusakan veneer porselen
In clinical dentistry, metal-ceramic restorations are the most prevalent kind. Patients' increasing aesthetic demands over time have prompted physicians to concentrate on all-ceramic restorations. Zirconia restorations show promise, and the material is even being utilized for direct veneering for screw-retained prostheses or for the fabrication of implant abutments for cement-retained restorations.
Dalam kedokteran gigi klinis, restorasi logam-keramik merupakan neka kerusakan yang paling kaprah (umum). Meningkatnya tuntutan estetika pasien dari masa ke masa telah mendorong dokter untuk berkonsentrasi pada restorasi serba keramik. Restorasi zirkonia menunjukkan weton (hasil) yang menjanjikan, dan bahan tersebut bahkan digunakan untuk pelapisan langsung untuk protesa yang ditahan sekrup atau untuk pembuatan abutmen implant untuk restora yang ditahan semen.
Kèrök lain yang sering terjadi pada restorasi implan tunggal adalah kerusakan keramik pelapis. Pada tindak lanjut rata-rata lima tahun, Sadid-Zadeh dkk. menemukan bahwa 172 dari 5052 restorasi keramik dan porselen yang menyatu dengan logam gagal karena terkelupas, yang merupakan 3,4% dari masalah tersebut. Dengan mematuhi pedoman klinis, yang meliputi menurunkan meja oklusal, menghindari kontak oklusal yang berat, mempertahankan ketinggian cuspal yang dangkal, dan menyediakan ketebalan keramik penutup yang cukup, kejadian fraktur keramik pelapis dapat dikurangi.
Kosakata:
Kèrök : masalah
Biang : sumber, induk, [bahasa sangat kasar] ibu.
Biang kèrök : sumber masalah, induk masalah,
Serial posts:
- Implant dentistry: complications (6)
- Kedokteran gigi implant: komplikasi (6)