Penyakit peri-implant dan ketentuan-ketentuannya
Laporan konsensus kelompok kerja 4 tahun 2017 Lokakarya Buana Tentang Penggolangan Penyakit Periodontal dan Peri-implant Beserta Ketentuan-Ketentuannya
Abstrak
Penggolongan untuk penyakit peri-implant dan ketentuannya disajikan dalam lokakarya tersebut. Pertanyaan berfokus pada ciri peri‐implant yang saras, mukositis peri‐implant, peri‐implantitis, dan di sini diwedhar pula kekurangan jaringan lunak dan jaringan keras.
Peri‐implant yang saras ditandai dengan tidak adanya eritema, perdarahan kala probing, bengkak, dan nanah. Mokal untuk menentukan rentang kedalaman probing yang kompatibel dengan keadaan saras. Peri‐implant yang saras masih dapat ada di sekeliling implant dengan dukungan tulang yang susut.
Ciri klinis utama dari mukositis peri-implant adalah perdarahan kala probing lembut. Eritema, bengkak, dan / atau nanah juga bisa ada. Peningkatan kedalaman probing sering teramati dengan adanya mukositis peri-implant karena pembengkakan atau penurunan ketahanan probing. Ada bukti kokoh dari penelitian eksperimental pada sato dan manusia bahwa plak adalah faktor etiologi untuk mukositis peri-implant.
Peri‐implantitis adalah keadaan patologi yang berkaitan dengan plak yang terjadi di jaringan di sekeliling implant gigi, yang ditandai dengan peradangan pada mukosa peri-implant dan selanjutnya kehilangan tulang pendukung secara progresif. Situs peri-implantitis menunjukkan tanda-tanda klinis peradangan, perdarahan kala probing, dan / atau nanah, peningkatan kedalaman probing dan / atau penyusutan margin mukosa selain kehilangan tulang radiografi.
Bukti tentang efek mukosa keratin pada kesarasan jangka panjang jaringan peri-implant masih belum jelas. Namun, tampaknya mukosa keratin bisa saja punya keuntungan sehubungan kenyamanan pasien dan kemudahan pengangkatan gadhel.
Penjelasan kasus dalam praktek klinis sehari-hari dan dalam studi epidemiologi atau pengawasan penyakit untuk kesarasan peri-implant, mukositis peri-implant, dan peri-implantitis diperkenalkan. Penjelasan kasus yang diusulkan harus dilihat dalam konteks bahwa tidak ada implant generik dan ada banyak desain implant dengan ciri permukaan, protokol pembedahan dan pembebanan yang berbeda-beda. Disarankan agar dokter mendapatkan pengukuran radiografi dan probing dasar pasca penyelesaian prostesa yang didukung implant.
Serial posts:
- Peri‐implant diseases and conditions
- Introduction : Peri‐implant diseases and conditions
- Peri-implant health : Peri‐implant diseases and conditions
- Peri‐implant mucositis : Peri‐implant diseases and conditions
- Peri-implantitis : Peri‐implant diseases and conditions
- Hard‐ & soft-tissue deficiencies : Peri‐implant diseases and conditions
- Case definitions & diagnostic considerations : Peri‐implant diseases and conditions (1)
- Case definitions & diagnostic considerations : Peri‐implant diseases and conditions (2)
- Penyakit peri-implant dan ketentuan-ketentuannya
- Pendahuluan : Penyakit dan ketentuan peri‐implant
- Peri-implant saras : Penyakit dan ketentuan peri‐implant
- Mukositis peri‐implant : Penyakit & ketentuan peri‐implant
- Peri-implantitis : Penyakit dan ketentuan peri‐implant
- Kekurangan jaringan lunak & jaringan keras : Penyakit & keadaan peri‐implant
- Definisi kasus & pertimbangan diagnostik : Penyakit dan keadaan peri‐implan (1)
- Definisi kasus & pertimbangan diagnosa : Penyakit dan keadaan peri‐implant (2)