Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
Peri-implantitis adalah kondisi patologi yang berhubungan dengan plak atau gadhel, yang terjadi pada jaringan di sekeliling implant gigi, ditandai dengan peradangan pada mukosa peri-implant, dan selanjutnya diikuti dengan kehilangan tulang pendukung progresif.

Peri-implantitis : Penyakit dan ketentuan peri‐implant

author: Tord Berglundh,Gary Armitage,Mauricio G Araujo,Gustavo AvilaOrtiz,Juan Blanco,Paulo M Camargo,Stephen Chen,David Cochran,Jan Der | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID
  1. What is peri‐implantitis?

    Peri-implantitis adalah kondisi patologi yang berhubungan dengan plak atau gadhel, yang terjadi pada jaringan di sekeliling implant gigi, ditandai dengan peradangan pada mukosa peri-implant, dan selanjutnya diikuti dengan kehilangan tulang pendukung progresif.

  2. Apa buktinya gadhel / biofilm merupakan faktor etiologi utama untuk terjadinya peri‐implantitis?

    Ada bukti dari penelitian-penelitian pengamatan bahwa pasien yang menunjukkan pengendalian gadhel yang buruk dan tidak ikut terapi pemeliharaan rutin nyatanya berisiko lebih tinggi terkena peri‑implantitis. Penelitian tentang perawatan peri-implantitis mengungkapkan bahwa strategi perawatan anti-infeksi sukses mengurangi peradangan jaringan lunak dan menekan perkembangan penyakit.

  3. Apa ciri klinis peri‐implantitis?

    Tempat-tempat terjadinya peri-implantitis menunjukkan tanda-tanda klinis peradangan, pendarahan kala probing dan / atau nanah, peningkatan kedalaman probing dan / atau penyusutan marjin mukosa selain penyusutan tulang radiografi dibandingkan dengan pemeriksaan sebelumnya. Di tempat terjadinya peri-implantitis, kedalaman probing berkorelasi dengan keropos tulang dan, karenanya, merupakan indikator untuk tingkat keparahan penyakit. Penting untuk mengenali bahwa tingkat perkembangan keropos tulang dapat beragam di antara pasien.

  4. Apa ciri histologi peri‐implantitis?

    Lesi peri-implantitis memanjang pada arah apikal ke epitel jungsional / kantung dan mengandung sejumlah besar sel plasma dan kepadatan sel plasma, makrofag, dan neutrofil. Selain itu, lesi peri-implantitis lebih besar daripada yang ada di tempat terjadinya mukositis peri-implant.

  5. Apa ada ciri mikrobiologi dan imunologi mligi peri‐implantitis?

    Sampai sekarang belum ada bakteri atau sitokin pro-radang yang pilah dan mligi.

  6. Apa buktinya mukositis peri‐implant jadi pendahulu untuk peri‐implantitis?

    Mukositis peri-implant dianggap mendahului peri-implantitis. Data menunjukkan bahwa pasien yang didiagnosa dengan mukositis peri-implant dapat mengembangkan peri‑implantitis, terutama dengan tidak adanya perawatan pemeliharaan rutin. Namun, fitur atau keadaan yang mencirikan perkembangan mukositis peri-implant ke peri-implantitis pada pasien yang rentan belum dikenali sampai sekarang.

  7. Apa yang sudah diketahui tentang pola serangan dan pola kelajuan (progression) peri‐implantitis?

    Serangan peri-implantitis bisa terjadi lebih dini selama tindak lanjut seperti yang ditunjukkan oleh data radiografi. Peri-implantitis, jika tidak dirawat, tampak melaju dalam pola percepatan non-linear. Data menunjukkan bahwa perkembangan peri-implantitis tampaknya lebih cepat daripada yang diamati dalam periodontitis.

  8. Apa risiko utama peri‐implantitis?

    Ada bukti yang rosa bahwa ada peningkatan risiko terkena peri-implantitis pada pasien yang punya lelarah periodontitis parah, pengendalian gadhel yang buruk, dan tidak ada perawatan pemeliharaan rutin pasca terapi implant. Data yang mengenali merokok dan diabetes sebagai indikator risiko potensial untuk peri-implantitis masih kurang mitayani.

    Implant yang dipasang dalam keadaan yang kurang ideal sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dampaknya, muncul peluang peningkatan kelumrahan peri-implantitis yang berhubungan dengan keadaan ini.

    Ada beberapa bukti terbatas yang menghubungkan peri-implantitis dengan faktor-faktor seperti adanya semen submukosal pasca-restoratif dan penempatan implant yang tidak memudahkan pembersihan dan pemeliharaan mulut. Peran mukosa keratin peri-implant, kelebihan oklusal, partikel titanium, nekrosis pemampatan tulang, panas berlebih, gerakan mikro, dan bio-karat sebagai indikator risiko untuk peri-implantitis tetap harus dikenali.

    Ada prioritas yang tinggi untuk melakukan penelitian yang dirancang untuk mengembangkan strategi diagnostik, pencegahan, dan campurtangan untuk tatakelola prakara peri-implant ini.

  9. Apakah susut tulang kresta tingkat lanjut di sekeliling implant terjadi tanpa radang jaringan lunak?

    Penelitian-penelitian pengamatan telah menunjukkan bahwa perubahan tingkat tulang kresta pada implant biasanya berhubungan dengan tanda-tanda klinis peradangan. Namun, ada keadaan di mana susut tulang peri-implant bisa terjadi karena faktor iatrogenik, termasuk salah penempatan implant atau trauma bedah.

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in