Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
Dalam bagian longitudinal gumpalan S-PRF yang diproduksi menurut protokol sentrifugasi standar (2700 rpm, 12 menit), gumpalan fibrin padat terlihat dengan ruang interfibrosa minimal. Dengan metode pewarnaan histokimia standar, sel teramati di seluruh gumpalan tapi jumlahnya menurun menuju bagian distal dari gumpalan PRF (data tidak ditunjukkan).

Weton: Fibrin Kaya Platelet Lanjutan (A-PRF)

author: Shahram Ghanaati, MD, DMDPatrick Booms, PhDAnna Orlowska, BSc, DVMAlica KubeschJonas Lorenz, DDSJim Rutkowski, DMD, PhDConstanti | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Weton

Penelitian histokimia (H&E, Mason-Goldner, and Giemsa)

S-PRF

Dalam bagian longitudinal gumpalan S-PRF yang diproduksi menurut protokol sentrifugasi standar (2700 rpm, 12 menit), gumpalan fibrin padat terlihat dengan ruang interfibrosa minimal. Dengan metode pewarnaan histokimia standar, sel teramati di seluruh gumpalan tapi jumlahnya menurun menuju bagian distal dari gumpalan PRF (data tidak ditunjukkan).

A-PRF

Gumpalan PRF yang dibentuk dengan protokol sentrifugasi A-PRF (1500 rpm, 14 menit) menunjukkan struktur yang lebih longgar dengan ruang yang lebih rumit, dan lebih banyak sel dapat dihitung dalam gumpalan yang kaya fibrin. Selain itu, sel-sel lebih merata di seluruh gumpalan dibandingkan dengan S-PRF, dan beberapa sel dapat ditemukan bahkan di bagian distal dari gumpalan. Gambar representif untuk distribusi sel dalam A-PRF diberikan pada Gambar 2.


Pindai total gumpalan fibrin sepanjang sumbu aksisnya (pewarnaan Masson-Goldner). RBC menggambarkan fraksi sel darah merah. BC adalah zona transformasi antara fraksi RBC dan gumpalan fibrin, dan FC menampilkan gumpalan fibrin. Tiga batang dalam pindaian dan anak panah menunjukkan foto close-up area yang bersesuaian. Anak panah warna merah menandai sel-sel yang terjebak dalam jaringan fibrin.
Gambar 2. Pindai total gumpalan fibrin sepanjang sumbu aksisnya (pewarnaan Masson-Goldner). RBC menggambarkan fraksi sel darah merah. BC adalah zona transformasi antara fraksi RBC dan gumpalan fibrin, dan FC menampilkan gumpalan fibrin. Tiga batang dalam pindaian dan anak panah menunjukkan foto close-up area yang bersesuaian. Anak panah warna merah menandai sel-sel yang terjebak dalam jaringan fibrin.

Evaluasi imunohistokimia deskriptif

S-PRF

Slide yang diwarnai untuk masing-masing marker dievaluasi sehubungan distribusi tipe sel tertentu (Gambar 3 dan 4). Lumrahnya, sel-sel berlabel positif paling banyak ada di dekat RBC atau di BC. Mliginya, sel dengan imunolabel positif — termasuk limfosit T (sel positif CD3), limfosit B (sel positif CD20), sel induk (sel positif CD34), dan monosit (sel positif CD68) — ditemukan di zona transisi fraksi RBC, BC, dan bagian proksimal dari bekuan darah. Trombosit (sel positif CD61) didistribusikan ke seluruh bekuan darah. Tapi, penurunan angka teramati dari proksimal (dekat BC) ke bagian distal gumpalan S-PRF. Selain itu, granulosit neutrofilik (CD15-positif) menunjukkan kecenderungan untuk terakumulasi terutama di antarmuka gumpalan RBC-BC.

Reaksi imunohistokimia sel-sel yang terdeteksi dalam gumpalan dua kelompok percobaan. Gambar S1–S6 menunjukkan gambar close-ups zona transformasi antara RBC, BC, dan FC dengan pewarnaan imunohistokimia yang berbeda untuk sel positif CD 3, CD15, CD20, CD34, CD61, and CD68 dalam rangkaian gambar untuk klot PRF yang diproduksi dengan protokol PRF standar. Sebagaimana yang bisa dilihat dalam gambar yang berbeda-beda, sel-sel yang diwarnai terutama dilokasikan dalam batas antara jumlah RBC dan BC. Bergantung pada penanda imunohistokimia, sel-sel lebih kurang tampak menyolok dalam klot PRF. Anak panah warna merah menandai sel-sel yang diwarnai (positif) dalam rangkaian gambar tersebut. Kejadian yangn serupa juga berlaku untuk Gambar A1 hingga A6. Gambar-gambar ini diambil dari gumpalan PRF yang diproduksi dengan protokol PRF lanjutan.
Gambar 3. Reaksi imunohistokimia sel-sel yang terdeteksi dalam gumpalan dua kelompok percobaan. Gambar S1–S6 menunjukkan gambar close-ups zona transformasi antara RBC, BC, dan FC dengan pewarnaan imunohistokimia yang berbeda untuk sel positif CD 3, CD15, CD20, CD34, CD61, and CD68 dalam rangkaian gambar untuk klot PRF yang diproduksi dengan protokol PRF standar. Sebagaimana yang bisa dilihat dalam gambar yang berbeda-beda, sel-sel yang diwarnai terutama dilokasikan dalam batas antara jumlah RBC dan BC. Bergantung pada penanda imunohistokimia, sel-sel lebih kurang tampak menyolok dalam klot PRF. Anak panah warna merah menandai sel-sel yang diwarnai (positif) dalam rangkaian gambar tersebut. Kejadian yangn serupa juga berlaku untuk Gambar A1 hingga A6. Gambar-gambar ini diambil dari gumpalan PRF yang diproduksi dengan protokol PRF lanjutan.

A-PRF

Analog dengan S-PRF, slide diwarnai secara imunohistokimia untuk penanda kepentingan (Gambar 3 dan 4). Sebagian besar sel positif CD3, CD20, CD34, dan CD68 ada di atau dekat BC (yaitu, bagian proksimal dari gumplana fibrin); tapi, BC lebih luas dibandingkan dengan S-PRF. Selain itu, granulosit neutrofilik (yaitu, sel CD15-positif) didistribusikan lebih luas ke arah distal (yaitu, jauh dari BC) dari gumpalan fibrin. Sekitar dua pertiga gumpalan dibenihkan dengan sel granulosit neutrofilik / sel positif CD15, dengan hanya sepertiga pungkasan (bagian distal gumpalan fibrin) yang terhindar. Seperti yang telah diamati pada kelompok S-PRF, trombosit (yaitu, positif CD61) ditemukan di seluruh gumpalan. Ketika dibandingkan dengan kelompok S-PRF, jumlah sel positif CD61 tidak menurun hingga batas yang sama di perifer.

Gambar 4. Dua pemindaian total pada PRF standar: kiri, pewarnaan hematoxylin dan eosin (H&E), pemindaian total, pembesaran 100 ×, dan PRF lanjutan; kanan, pewarnaan Masson-Goldner, pemindaian total, pembesaran 100 ×. Di antara kedua pemindaian total, setiap penanda imunohistokimia digambarkan oleh batang berwarna (CD34-CD61). Dalam setiap pemindaian total, sebaran masing-masing macam sel digambarkan oleh batang-batang berwarna secara terpisah. Dengan melihat total pemindaian PRF standar maupun PRF lanjutan, menjadi jelas bahwa sel positif CD61 (platelet) tersebar secara merata di seluruh gumpalan, meskipun jumlah platelet tampak menurun menuju bagian perifer gumpalan di kelompok S-PRF. Selain itu, modifikasi protokol metuken peningkatan migrasi sel positif CD15 ke dalam gumpalan A-PRF.
Gambar 4. Dua pemindaian total pada PRF standar: kiri, pewarnaan hematoxylin dan eosin (H&E), pemindaian total, pembesaran 100 ×, dan PRF lanjutan; kanan, pewarnaan Masson-Goldner, pemindaian total, pembesaran 100 ×. Di antara kedua pemindaian total, setiap penanda imunohistokimia digambarkan oleh batang berwarna (CD34-CD61). Dalam setiap pemindaian total, sebaran masing-masing macam sel digambarkan oleh batang-batang berwarna secara terpisah. Dengan melihat total pemindaian PRF standar maupun PRF lanjutan, menjadi jelas bahwa sel positif CD61 (platelet) tersebar secara merata di seluruh gumpalan, meskipun jumlah platelet tampak menurun menuju bagian perifer gumpalan di kelompok S-PRF. Selain itu, modifikasi protokol metuken peningkatan migrasi sel positif CD15 ke dalam gumpalan A-PRF.

Analisis histomorfometrik kuantitatif untuk penetrasi sel

Analisis histomorfometrik untuk total pemindaian membisakan evaluasi dan perbandingan masing-masing sebaran sel dalam gumpalan PRF. Panjang total setiap gumpalan diukur dan rata-rata ± SEM dihitung. Distribusi / alokasi masing-masing macam sel dievaluasi dalam pemindaian total yang sesuai akan pewarnaan imunohistokimia. Analisis mengungkapkan bahwa trombosit adalah satu-satunya yang ditemukan di setiap area bekuan hingga 87 ± 13% pada kelompok S-PRF dan hingga 84 ± 16% pada kelompok A-PRF (Gambar 5). Selanjutnya, weton penelitian menunjukkan bahwa T-limfosit (S-PRF: 12 ± 5%, A-PRF: 17 ± 9%), B-limfosit (S-PRF: 14 ± 7%, A-PRF: 12 ± 9% ), Sel induk positif CD34 (S-PRF: 17 ± 6%, A-PRF: 21 ± 11%), dan monosit (S-PRF: 19 ± 9%, A-PRF: 22 ± 8%) tidak ditemukan melebihi titik tertentu maksimal 30% dari total panjang gumpalan, karena tersebar di atau dekat BC yang diwetuken oleh proses sentrifugasi (Gambar 5).

Analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara nilai-nilai kedua kelompok mengenai alokasi macam sel ini (Gambar 5). Sungguh pengamatan yang luar biasa bahwa perubahan parameter dalam protokol sentrifugasi PRF metuken peningkatan sebaran sel granulosit neutrofilik hingga 68 ± 24% dari perancah dalam kelompok A-PRF, sedangkan macam sel ini terletak hingga 25 ± 12 % dari panjang gumpalan pada kelompok S-PRF (Gambar 5). Dalam prakara ini, analisis statistik menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan mengenai kedalaman “sebaran” macam sel ini antara kedua kelompok penelitian (** P <.01) (Gambar 5).

Penetrasi komparatif dari berbagai macam sel ke dalam gumpalan untuk fibrin kaya platelet standar (S-PRF) dan fibrin kaya platelet lanjut (A-PRF). Seperti dapat dilihat dalam diagram ini, perbedaan yang sangat signifikan (** P <.01) dalam sebaran ditetapkan untuk granulosit neutrofilik (CD15) antara kedua kelompok.
Gambar 4. Penetrasi komparatif dari berbagai macam sel ke dalam gumpalan untuk fibrin kaya platelet standar (S-PRF) dan fibrin kaya platelet lanjut (A-PRF). Seperti dapat dilihat dalam diagram ini, perbedaan yang sangat signifikan (** P <.01) dalam sebaran ditetapkan untuk granulosit neutrofilik (CD15) antara kedua kelompok.

Selain itu, tidak ada perbedaan signifikan dalam kedalaman sebaran antara platelet, T-limfosit, B-limfosit, sel induk, dan monosit yang ditemukan ketika membandingkan dua langkah sentrifugasi (Gambar 5). Selanjutnya, analisis menunjukkan bahwa kedalaman distribusi granulosit neutrofilik pada kelompok A-PRF sangat meningkat dibandingkan macam sel yang disebutkan sebelumnya (** P <.01), sementara tidak ada perbedaan antarindividu yang ditemukan dalam S-PRF kelompok antara macam sel ini (Gambar 5). Purnanya, kedalaman sebaran platelet secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai semua macam sel lainnya di kedua kelompok penelitian (*** P <0,001) (Gambar 5).

 

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in
PRF Platelet-Rich Fibrin, Fibrin Kaya Platelet
RBC Red Blood Cells
Stem cells sel induk
standard centrifugation protocol protokol sentrifugasi standar
neutrophilic granulocytes granulosit neutrofilik
BC buffy coat
minimal interfibrous space ruang interfibrosa minimal
T-lymphocytes T-limfosit
B-lymphocytes B-limfosit
monocytes monosit