Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
Peri-implantitis adalah perubahan patologis inflamasi pada jaringan di sekitar implant yang mengalami osseointegrasi, yang dikranakan oleh perbedaan antara pertahanan tubuh dan beban bakteri. Biasanya butuh waktu lima tahun untuk berkembang dan bisa bikin hilangnya implant. Kondisi predisposisi meliputi diabetes, osteoporosis, merokok, penggunaan steroid, periodontitis, terapi radiasi, dan kemoterapi.

Kedokteran gigi implant: komplikasi (7)

author: Andreas Tjandra | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Peri-implantitis

Perubahan patologis inflamasi yang terjadi pada jaringan keras dan lunak di sekitar implant yang telah nandhang osseointegrasi dikenal sebagai penyakit peri-implant [ Figure 2 dan Figure 3 ]. Penyakit peri-implant yang berkembang pasca implant yang telah nandhang osseointegrasi secara efektif dikranakan oleh perbedaan antara pertahanan tubuh dan beban bakteri yang terus bertambah. Penyakit peri-implant biasanya membutuhkan masa lima tahun untuk berkembang dan menunjukkan gejala klinis. Jika penelitian dengan periode tindak lanjut yang lebih lama diperiksa, tingkat peri-implantitis dan copot implant bisa saja lebih tinggi.

Jaringan di sekitar implant sangat penting guna membatasi penyebaran agen yang berpotensi patognomonik di lingkungan yang saras. Jika penghalang biologis terganggu, kontaminasi bakteri pada tulang dapat terjadi, yang dapat mempercepat kerusakan jaringan sa kupengnya. Distribusi beban oklusal yang tidak merata juga terkait dengan penyakit peri-implant, dan bisa bikin pelonggaran struktur atas, infeksi lokal, dan wusananya tanggapan peradangan. Diabetes melitus yang tidak tertangani, osteoporosis, merokok, penggunaan steroid jangka panjang, periodontitis yang tidak tertangani, terapi radiasi, dan kemoterapi termasuk di antara kondisi sistemik yang menjadi predisposisi. Tanda-tanda klinis dan radiologis yang mentak berkaitan dengan penyakit peri-implant disertakan dalam Tabel 3.

Untuk menghindari kegagalan perawatan implant, teknik terapi penyakit peri-implant telah diteliti dan digunakan. Teknik ini meliputi pembersihan bedah yang dikombinasikan dengan cangkok tulang, pembersihan mekanis non-bedah, dan pemberian antimikroba lokal dalam kasus periodontitis dan peri-implantitis. Jika ada bukti mobilitas dan kehilangan tulang lebih dari 60% setelah peri-implantitis, butuh pengangkatan implant.

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in