Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
Penyisipan implant yang mengandung titanium bisa dikaitkan dengan aneka komplikasi (contohnya, hipersensitivitas terhadap titanium). Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah ada penelitian masa kini yang melaporkan tentang PEEK sebagai bahan alternatif untuk implant gigi.

Pendahuluan: Implant gigi PEEK

author: Andreas Schwitalla, DDS Wolf-Dieter Mller, PhD | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Pendahuluan

Implant gigi meningkatkan mutu hidup bagi banyak pasien penderita gigi copot.1 Bahan pilihan untuk implant endosseous oral adalah titanium murni. Bahan ini diperkenalkan pada purna dasawarsa 1960-an oleh Branemark.2 Meskipun implant yang didasarkan pada titanium dan paduan titanium, seperti Ti -6Al-7Nb dan Ti- 6Al-4V,3,4 punya dasar bukti, terbukti bahwa penggunaannya bisa berkorelasi dengan sejumlah tantangan. Satu di antaranya adalah potensi hipersensitivitas pasien terhadap titanium. Tantangan lain dapat terjadi karena perbedaan gradien dalam moduli elastis implant titanium dan tulang di sekitarnya. Kejadian ini bisa maraken tekanan pada antarmuka implant-tulang selama transfer beban,10,11 yang berpotensi maraken susut tulang peri-implant.12,13 Juga, titanium bisa maraken tantangan estetika karena kurangnya transmisi cahaya. kilau jaringan lunak peri-implant dalam kasus mukosa biotipe tipis dan / atau resesi mukosa di sekitar implant titanium. Ini bisa menjadi perkara terutama bila pasien punya garis senyum yang tinggi.15,16

Selain itu, semakin banyak pasien menuntut rekonstruksi gigi dari bahan yang sepenuhnya bebas logam.15 Sebagai alternatif untuk titanium, implant keramik diusulkan. Bahan ini pertama kali diperkenalkan sekitar 40 tahun yang lalu dan dibuat dari bahan aluminium oksida.17,22 Karena sering fraktur, bahan ini diganti dengan titanium.23 Pada masa kini, implant gigi keramik dibuat dari bahan zirkonia. Bahan tersebut tampaknya alternatif yang lebih cocok untuk titanium karena warna, watak mekanik, biokompatibilitas, dan afinitas plak yang rendah menyerupai gigi tulen.24

Tetapi tinjauan literatur sistematis oleh Andreiotelli et al15 dari 2009 menyimpulkan bahwa data klinis widyan belum cukup untuk merekomendasikan implant keramik untuk penggunaan klinis rutin. Ini sesuai dengan rekomendasi tingkat C tentang definisi macam bukti sinangkan dari Awak AS Untuk Kebijakan dan Penelitian Perawatan Kesarasan.15 Selanjutnya, distribusi stress implant zirkonia ke tulang sekitarnya bisa dikaitkan dengan puncak stres yang lebih tinggi dibandingkan titanium, karena modulus elastisitas zirkonia yang lebih tinggi yaitu 210 GPa.25

Bahan biokompatibel lain dengan modulus elastisitas 3,6 GPa sehingga lebih dekat dengan tulang adalah polyetheretherketone (PEEK).26 Modulusnya bisa dimodifikasi dengan memperkuatnya pakai serat karbon, contohnya, untuk mencapai modulus 18 GPa, serupa dengan tulang kortikal.27

Since PEEK showed resistance to degradation in vivo, it was offered commercially in April 1998 as a biomaterial for long-term implants (Invibio Ltd, Thornton-Cleveleys, UK).28 Since then, PEEK has demonstrated to be a high-performance thermoplastic polymer able to replace metallic implant components in the field of orthopedics29, 30 and traumatology.31, 32 Also, calvarial reconstructions with PEEK implants were described.33 These findings suggest that PEEK could substitute titanium as material for dental endosseous implants.

Karena PEEK menunjukkan resistensi terhadap degradasi in vivo, PEEK ditawarkan secara komersial pada bulan April 1998 sebagai biomaterial untuk implant jangka panjang (Invibio Ltd, Thornton-Cleveleys, UK).28 Sejak itu, PEEK telah terbukti jadi polimer termoplastik yang berkinerja tinggi yang mampu menggantikan komponen implant logam di bidang ortopedi29, 30 dan traumatologi.31, 32 Juga, rekonstruksi tulang kalvari dengan implant PEEK telah dideskripsikan.33 Temuan ini menunjukkan bahwa PEEK bisa menggantikan titanium sebagai bahan untuk implant gigi endosseous.

Tinjauan kala ini berkaitan dengan literatur yang diterbitkan sebelum 1 Desember 2010. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada penelitian tentang implant gigi dari PEEK, yang dapat menggarisbawahi teori bahwa PEEK bisa dianggap sebagai bahan alternatif yang layak untuk implant gigi.

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in
peri-implant bone loss susut tulang peri-implant
smile line garis senyum
peri-implant soft tissue jaringan lunak peri-implant
implant-bone interface antarmuka tulang-implant
aluminum oxide aluminium oksida