Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
Tujuan dari penelitian elemen terbatas 3 dimensi ini adalah untuk membandingkan sebaran stress ke tulang peri-implant dalam 4 model pengujian yang pilah. Hanya artikel tentang implant gigi dari PEEK atau PEEK termodifikasi yang dipublikasikan sampai Desember 2010 saja yang disertakan dalam penelitian ini, terlepas dari macam penyelidikan (in vivo atau in vitro), desain implant, modifikasi permukaan, tahun publikasi, dan bahasa.

Weton: Implant gigi PEEK

author: Andreas Schwitalla, DDS Wolf-Dieter Mller, PhD | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Weton

Pencarian metuken 5 artikel. Tiga di antaranya disertakan dalam tinjauan.11, 34, 35 Dua artikel dikecualikan karena tidak melaporkan tentang implant gigi PEEK.36, 37

Dari artikel yang disertakan, 2 artikel melaporkan penelitian pada sato34, 35 dan 1 artikel melaporkan tentang penelitian elemen terbatas in vitro.11

Tujuan dari penelitian elemen terbatas 3 dimensi ini adalah untuk membandingkan sebaran stress ke tulang peri-implant dalam 4 model pengujian yang pilah. Pengujian itu terdiri dari implant titanium atau implant CFR-PEEK yang mengandung 30% serat karbon untuk mendapatkan modulus elastis 17.4 GPa, serupa dengan modulus elastis tulang kortikal,27 masing-masing dalam kombinasinya dengan penyangga titanium dan penyangga CFR-PEEK, yang dilengkapi dengan mahkota buatan yang disemen (Tabel 1). 

Implant CFR-PEEK menampilkan konsentrasi beban yang lebih tinggi di derah serviks dan pada tulang kortikal dibandingkan implant titanium, di mana implant titanium menampilkan puncak stress yang setara di bagian serviks dan sebaran beban yang lebih homogen di seluruh awak implant (Tabel 1).

Para pengarang laporan ini mengakui bahwa konsentrasi stres yang lebih tinggi dari implant PEEP tidak diduga sebelumnya. Sebaran stress yang lebih homogen disejaken untuk mengurangi puncak stress pada antarmuka implant - tulang. Jadi, mereka menyimpulkan bahwa implant CFR-PEEK tidak memberi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan implant titanium.

Bahan ini juga digunakan untuk implant silindris dalam percobaan sato yang membandingkan antara kontak implant-tulang (BIC) dan kekuatan geser dari 20 implant berlapis titanium di satu pihak dengan 20 implant tanpa lapisan di pihak lain. Dalam penelitian ini, 5 implant disisipkan ke dalam setiap femur 4 anjing mongrel, 5 implant tanpa lapisan di satu sisi dan 5 implant berlapis titanium di sisi lain. Setelah masa penyembuhan 4 dan 8 minggu, 2 anjing ditumbalkan. Dari masing-masing femur, 3 implant menjalani pengujian tarik-keluar untuk menentukan integritas mekanik antarmuka. Dua implant lainnya dari masing-masing tulang paha dibiarkan sebagai cadangan untuk evaluasi histologis utuh.

Implant berlapis menunjukkan nilai-nilai BIC yang signifikan setelah masa penyembuhan 4 minggu (P = 0.0014) maupun 8 minggu (P = .0261), sedangkan BIC implant tak berlapis dan implant berlapis lumrahnya menurun dari 4 minggu sampai 8 minggu. Kekuatan geser untuk implant tanpa lapisan secara signifikan lebih tinggi setelah 4 minggu (P = 0.0107) dan lebih rendah setelah 8 minggu (P = 0.2496) (Tabel 2). Para pengarang menyimpulkan bahwa penambahan lapisan titanium tampaknya meningkatkan biokompatibilitas permukaan implant. Dengan menggunakan rasio BIC sebagai parameter untuk tingkat osseointegrasi, dapat dinyatakan bahwa implant CFR-PEEK (implant berlapis dan tidak berlapis) memberi osseointegrasi yang diinginkan dibandingkan nilai BIC implant titanium (40.91 ± 10.11%) dari percobaan sato yang kedua34 (Tabel 2).

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi oseointegrasi dari zirconia 1 piece vs implant titanium, bergantung pada kedalaman penyisipannya setelah masa penyembuhan 4 bulan karena desain split-mouth (penyembuhan terbenam vs penyembuhan tidak terbenam). Oleh karena itu, implant uji yang dibuat dari zirkonia dan zirkonia berlapis (yang ditutupi dengan lapisan sol-gel titanium oksida [TiO2] yang membebaskan kalsium) dibandingkan dengan implant kontrol yang dibuat dari titanium. Selain itu, implant PEEK eksperimental dipasang. Semua implant punya desain yang sama, hanya berbeda biomaterialnya. Dalam penelitian ini, implant PEEK mencapai tingkat BIC 26 ± 8,9%.

Dalam kedua penelitian sato itu, tidak ada tanda-tanda peradangan atau reaksi benda asing yang teramati.

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in
BIC bone-implant contact, kontak tulang-implant
CFR-PEEK carbon fiber-reinforced PEEK, PEEK yang diperkuat dengan serat karbon