Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
Presentasi kasus : Kasus langka osteonekrosis terkait bevacizumab pada rahang terkait dengan implan gigi [1]

Presentasi kasus : Kasus langka osteonekrosis rahang terkait bevacizumab terkait dengan implan gigi [1]

author: Gustavo Maluf, Rogrio Jardim Caldas, Eduardo Rodrigues Fregnani, Paulo Srgio da Silva Santos | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Seorang wanita bule berusia 54 tahun mengeluhkan rasa tidak enak dan nyeri di mulut. Riwayat medisnya termasuk kanker payudara dengan metastasis, yang didiagnosis pada tahun 2007. Pasien tidak memiliki penyakit penyerta dan tidak ada riwayat merokok. Telah dilakukan mastektomi radikal dengan diseksi aksila. Pasien tidak memiliki riwayat radioterapi kepala sebelumnya. dan leher atau penggunaan bifosfonat Pasien menerima bevacizumab (400 mg/16 mL setiap 2 minggu; total 32 infus) dari 11 April 2014 hingga 26 Oktober 2016. Docetaxel (30 mg/m2 pada infus D1 dan D15 siklus) dan carboplatin (386 mg pada D1 dan D15 siklus) dimulai pada April 2014 dan dihentikan pada September 2016. jumlah leukositnya adalah 4310 sel/mm3 (neutrofil tersegmentasi, 1896/mm3; neutrofil pita, 0/mm3). Pada 28 hari setelah penghentian pengobatan kanker, pemeriksaan klinis intraoral mengungkapkan drainase sekresi purulen yang melibatkan gigi 16, 25, 27, 44, dan 47 (Gbr. 1). Cone-beam computed tomography (CT) menunjukkan hubungan daerah hipodens dengan sisa akar gigi 16, 25, dan 27, dan gangguan pada daerah kortikal bawah sinus maksilaris. Area hipodens juga dapat terlihat terkait dengan akar gigi 44 dan 47 (Gbr. 2). Pasien tidak datang dengan karakteristik klinis atau temuan radiografi yang menunjukkan MRONJ, dan implan gigi dipasang pada 19 Desember 2016 (3 bulan setelah penghentian pengobatannya). Pada 54 hari setelah dosis terakhir bevacizumab, dan setelah 3 bulan infus docetaxel dan carboplatin, debridement dan pencabutan gigi pada gigi 16, 25, 27, 44, dan 47 dilakukan dalam kombinasi dengan insersi langsung Straumann® Bone Level Implan Tapered-BLT® (SLActive) di daerah gigi 44, 45, 46, dan 47 (Gbr. 3). Chlorhexidine 0,12% obat kumur dan levofloxacin (Levoxin®) diresepkan 5 hari sebelum dan sesudah operasi implantasi oral dan dilanjutkan 5 hari setelah operasi implantasi.

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in