Lima minggu pascaoperasi, nyeri, drainase sekret purulen, dan tulang terbuka di sekitar implan diamati (Gbr. 4), meskipun tidak ada implan yang menunjukkan mobilitas. Sepuluh sesi terapi ozon yang terkait dengan levofloxacin dilakukan. Setelah 4 minggu terapi dengan minyak ozon (Philozon®, Balneário Cambori, SC, Brasil), tidak ada rasa sakit atau drainase dari sekresi purulen. Namun, sekuestrasi tulang disertai dengan mobilitas implan dapat terlihat. Debridemen lokal dan pengangkatan implan dilakukan.

Bahan yang diambil terdiri dari 3 fragmen tidak beraturan dari jaringan tulang keras berwarna coklat, dengan ukuran terbesar 1,0 × 1.0 × 0.3 cm dan terkecil berukuran 0.4 × 0.4 × 0.3 cm. Bahan diwarnai dengan hematoxylin dan eosin, dan bagian histologis mengungkapkan fragmen tidak teratur yang terdiri dari tulang yang terdevitalisasi dan adanya osteoklas. Berdekatan dengan trabekula nekrotik, jaringan ikat fibrosa yang menunjukkan infiltrat inflamasi campuran yang intens (neutrofil, limfosit, sel plasma, dan beberapa makrofag) ditemukan. Koloni bakteri dan fokus hemoragik juga dicatat (Gbr. 5). Berdasarkan hasil tersebut, pemeriksaan histologis menunjukkan osteonekrosis, dikategorikan sebagai stadium 2 MRONJ [9].

Pada 14 hari setelah debridement, ridge alveolar tertutup seluruhnya oleh jaringan lunak tanpa tulang terbuka, dan pasien tidak lagi mengalami nyeri. Pada bulan Maret 2017, setelah resolusi osteonekrosis, pasien menjalani rejimen kemoterapi yang sama (bevacizumab, carboplatin, dan docetaxel) seperti yang diberikan sebelumnya. Pada Juli 2017, pasien masih menjalani kemoterapi. Pada follow-up 7 bulan pasca operasi, area debridemen menunjukkan lapisan mukosa yang sehat tanpa lesi (Gbr. 6). Tidak ada tanda-tanda lisis tulang atau sekuestrasi yang terlihat pada radiografi panoramik (Gbr. 7).