Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Kedokteran gigi implant: Komplikasi (3)

Komplikasi yang berhubungan dengan implant gigi Banyak tantangan mekanis, biologis, atau teknis dapat muncul pada mahkota tunggal yang ditopang implant dan jembatan yang ditopang implant ganda [Tabel 1]. Salah satu variabel utama yang berkontribusi negatif terhadap kegagalan kedokteran gigi implant adalah pemilihan pasien yang buruk. Tabel 1. Komplikasi sehubungan dengan implant gigi Comp...

Simpulan: tatalaksana sekrup penyangga implant yan...

Simpulan Sekrup penyangga (abutment) yang pecah pada mahkota gigi yang didukung oleh implant endosseous merupakan komplikasi yang tidak menyenangkan. Pecahan yang tertahan dalam piranti dapat diambil dengan bor festooned berlubang # 557 berkecepatan lambat yang disetel dengan torsi terbalik. Begitu fragmen dilonggarkan dan maju pada arah koronal, bor #33 1/3 yang diputar searah jarum jam di...

Wedharan: tatalaksana sekrup penyangga implant yan...

Wedharan Komplikasi lumrah dari prostetik implant adalah komplikasi dengan komponennya. Sekrup penyangga menghubungkan bagian abutment ke piranti dan dapat patah karena beban fungsional oklusal. Ketika menyiapkan perawatan pasien penderita fraktur sekrup penyangga, dokter harus mengambil radiografi untuk memastikan kualitas dukungan tulang pendukung implant. Lubang sekrup piranti harus disiram...

Pendahuluan: tatalaksana sekrup penyangga implant ...

Pendahuluan Implant gigi telah menjadi modalitas pemaju kehidupan bagi pasien ompong sebagian dan ompong total. Implant bisa sukses mendukung mahkota tunggal yang disemen atau ditahan dengan sekrup. Namun, modalitas ini bukan tanpa komplikasi: Sekrup penyangga bisa patah ketika prostesis berada di bawah pembebanan siklik fungsional. Sekrup penyangga bisa saja kelebihan beban dan patah, meninggalk...

Stabilitas prostetik-implant: sekrup atau semen

Perkembangan teknologi implan gigi telah berhasil meningkatkan stabilitas biomekanis antarmuka abutmen-implan. Hal ini, pada gilirannya, sangat meningkatkan stabilitas mekanis restorasi. Juga, prakara ini pada umumnya meningkatkan respon dari jaringan lunak dan jaringan keras di sekitar implant terhadap implan. Stabilitas biomekanis implant dipengaruhi oleh sejumlah hal, antara lain: koefisien fri...