Pendahuluan : Komposisi imunohistologis jaringan yang dipengaruhi oleh peri‐implantitis
Implant oral memperbesar pilihan perawatan untuk mengganti gigi yang hilang dan sudah terbukti jadi, seperti yang ditunjukkan dalam tinjauan sistematik dengan tindak lanjut jangka panjang. Meskipun tingkat kelangsungan hidup tampak mitayani, peri-implantitis di sekitar implant gigi adalah tantangan dalam praktik sehari-hari, dengan kelumrahan sekitar 20%. Tingkat kelumrahan peri-implantitis sangat beragam dan tampaknya dipengaruhi oleh pengertian tentang kasus klinik dan faktor lokal seperti karakteristik implant. Definisi peri-implantitis diterangkan oleh Konferensi Konsensus Akademi Periodontologi Amerika dan Federasi Periodontologi Eropa sebagai "kondisi patologis yang berhubungan dengan plak yang terjadi pada jaringan di sekitar implant gigi, ditandai dengan peradangan pada mukosa peri-implant dan selanjutnya susutnya tulang pendukung secara progresif".
Namun, artikel yang disertai dengan berbagai bukti ini mempertimbangkan mekanisme pemicu tambahan untuk susut tulang peri-implant, seperti faktor prostetik, bedah, dan biomekanik. Untuk mengenali pangintenan faktor etiologi sebuah penyakit butuh untuk mempelajari susunan imunofistologi seperti yang diketahui dari penelitian tentang pelonggaran aseptik implant ortopedi. Susunan seluler peri-implantitis di sekitar implant titanium ditandai dengan adanya neutrofil, makrofag, dan/ atau sel T dan sel B. Jaringan ikat yang disusupi (ICT) dalam peri-implantitis sekurang-kurangnya dua kali lebih besar daripada ICT periodontitis dan menyajikan jumlah CD68 dan sel positif myeloperoxidase yang jauh lebih tinggi. Lebih lanjut, penelitian histologi ini menunjukkan polarisasi M1 makrofag yang berbeda dibandingkan dengan periodontitis.
Meskipun titanium dan paduannya adalah bahan yang paling lumrah digunakan untuk implant oral dan komponennya, implant oral keramik semakin banyak dipasang. Tiga sistem keramik yang mengandung zirkonia ditegakkan dalam kedokteran gigi implant, yaitu: polikristal zirkonia tetragonal yang distabilkan oleh yttrium (Y-TZP), zirkonia diperkokoh alumina (ATZ) dan alumina diperkokoh zirkonia (ZTA).
Sekarang ini, terutama hanya ada implant one-piece di pasar denta, namun implant keramik two-piece semakin banyak tersedia. Untuk mendapatkan permukaan zirkonia yang kasar, menempelkan (sintering) partikel ke permukaan implant, nanoteknologi, teknologi laser, sandblasting, atau etsa asam dan sandblasting dengan campuran asam hidroflurat dan sulfat telah digunakan sehingga memunculkan mikrotopografi yang bergantung pada masing-masing produsen yang berbeda. Y-TZP telah dijelaskan menunjukkan berbagai piguna termasuk biokompatibilitas yang sangat baik.
Karena permukaan implant zirkonia menunjukkan perbedaan dalam pembentukan biofilm dibandingkan dengan permukaan implant titanium, tanggapan seluler imunologi peri‑implant bisa saja berbeda antara implant zirkonia dan implant titanium. Peri-implantitis juga terjadi di sekitar implant keramik tetapi karena ada data yang hilang, maka kelumrahannya tidak diketahui.
Sampai kini, tidak ada analisis histologis jaringan di sekitar implant keramik dengan tanda-tanda peri‑implantitis. Meskipun bisa saja ada beberapa kesamaan antara penampilan klinis peri-implantitis di sekitar implant titanium dan implant keramik, kecocokan antara keadaan ini belum ditunjukkan pada tingkat histologi hingga sekarang.
Tujuan penelitian perintis ini adalah klasifikasi histologi jaringan lunak peri-implant yang meradang di seputar implant keramik dalam perbandingannya dengan implant titanium.
Serial posts:
- Gambar 4. Plot tumpuk (stacked plot) menunjukkan respon kekebalan spesifik pasien
- Komposisi imunohistologi peri‐implantitis yang terpengaruh jaringan sekitar implant keramik — Suatu penelitian perintis
- Pendahuluan : Komposisi imunohistologis jaringan yang dipengaruhi oleh peri‐implantitis
- Bahan & metode : Komposisi imunohistologi jaringan yang dipengaruhi peri‐implantitis (1)
- Bahan & metode : Komposisi imunohistologi jaringan yang dipengaruhi oleh peri‐implantitis (2)
- Weton : Komposisi imunohistologi jaringan yang dipengaruhi peri‐implantitis
- Wedharan : Susunan imunohistologi jaringan yang dipengaruhi peri‐implantitis (1)
- Wedharan : Susunan imunohistologi jaringan yang dipengaruhi peri‐implantitis (2)
- Wedharan : Susunan imunohistologi jaringan yang terpengaruhi peri‐implantitis (3)
- Gambar 1. Analisis histomorfometrik yang dilakukan pada ROIs terpilih
- Gambar 2. Biopsi diambil dari jaringan peri‐implantitis
- Gambar 3. Biopsi diambil dari jaringan di seliling implant keramik & titanium
- TABEL 1. t p50, SD, minimum (min) dan maximum (max) jumlah sel untuk setiap antibodi yang dipakai