Wedharan : Susunan imunohistologi jaringan yang terpengaruhi peri‐implantitis (3)
Selain itu, tanggapan inang dan salingpengaruh antara garis keturunan makrofag limfosit dan makrofag monosit serta pengaruh partikel nano dan partikel mikro pada biofilm mikroba dan pelepasan sitokin dalam peradangan peri-implant tidak dijelaskan dan penelitian di masa depan dapat menjelaskan lebih banyak dalam pawedharan etiologi.
Dalam penelitian ini, dilakukan perbandingan histologi pertama lesi peri-implantitis manusia di seputar implant keramik dan titanium. Namun, kita harus mengakui adanya sejumlah keterbatasan.
Pertama, penelitian perintisan ini hanya punya sejumlah kecil sampel. Karena ukuran sampel yang terbatas, simpulan harus ditarik dengan hati-hati tetapi dapat membantu mengoptimalkan protokol penelitian dalam penelitian masa datang dengan ukuran sampel yang lebih besar. Dalam penelitian kala ini, implant Y-TZP dari satu produsen dan satu macam (implant one-piece) diperiksa. Untuk memundhatkan temuan kala ini, peri-implantitis di seputar sistem implant keramik yang berbeda dengan perawatan permukaan yang berbeda seperti sandblasting, etsa, dan lapisan mligi implant serta pengubahan bahan implant secara berbeda sebagaimana ATZ harus dipertimbangkan dalam penelitian klinik masa depan. Semua sampel implant untuk penyelidikan ini diperoleh dari pasien penderita peri-implantitis parah (peri-implantitis tahap purna) dengan indikasi untuk pengangkatan implant.
Perbandingan antara keadaan klinis yang dijelaskan itu dan penampilan histologi tidak dapat dilakukan, karena pengertian dari Lang et al dipakai sebagai titik selesai menyeluruh dalam penelitian ini. Dalam penelitian masa depan, keadaan klinis (contohnya, gingiva terpasang, pemulihan prostetik, prosedur pencangkokan) dan penampilan histologi dapat dipertimbangkan serta keadaan klinis kala pemasangan implant dan kala pengangkatan implant dibandingkan. Lelarah klinis lengkap implant dari sejak pemasangan hingga pengangkatan implant akan lebih disukai tetapi hanya dapat diperoleh jika pasien belum dipranala hanya untuk bedah pengangkatan implant.
Simpulan tentang etiologi peri‑implantitis, konversi mukosaitis menjadi peri-implantitis, peri-implantitis purwa, dan pola perkembangan histologi peri-implantitis tidak dapat sinangkan dari sampel yang tersedia, terutama karena kesumelangan etis dari pengambilan sampel.
Dalam penyelidikan ini, dapat ditunjukkan bahwa susunan seluler imunobiologi tampaknya menunjukkan perbedaan antar individu dan tidak hanya berhubungan dengan bahan implant. Oleh karena itu, penelitian yang mendalam dengan ukuran sampel pasien yang lebih tinggi dibutuhkan untuk pengertian menyeluruh tentang patogenesis peri-implantitis secara keseluruhan dan peri-implantitis di seputar implant keramik mliginya. Dengan pengetahuan seperti itu, dokter berpeluang menemukan modalitas perawatan yang optimal untuk mengelola penyakit yang sulit dirawat ini.
Serial posts:
- Gambar 4. Plot tumpuk (stacked plot) menunjukkan respon kekebalan spesifik pasien
- Komposisi imunohistologi peri‐implantitis yang terpengaruh jaringan sekitar implant keramik — Suatu penelitian perintis
- Pendahuluan : Komposisi imunohistologis jaringan yang dipengaruhi oleh peri‐implantitis
- Bahan & metode : Komposisi imunohistologi jaringan yang dipengaruhi peri‐implantitis (1)
- Bahan & metode : Komposisi imunohistologi jaringan yang dipengaruhi oleh peri‐implantitis (2)
- Weton : Komposisi imunohistologi jaringan yang dipengaruhi peri‐implantitis
- Wedharan : Susunan imunohistologi jaringan yang dipengaruhi peri‐implantitis (1)
- Wedharan : Susunan imunohistologi jaringan yang dipengaruhi peri‐implantitis (2)
- Wedharan : Susunan imunohistologi jaringan yang terpengaruhi peri‐implantitis (3)
- Gambar 1. Analisis histomorfometrik yang dilakukan pada ROIs terpilih
- Gambar 2. Biopsi diambil dari jaringan peri‐implantitis
- Gambar 3. Biopsi diambil dari jaringan di seliling implant keramik & titanium
- TABEL 1. t p50, SD, minimum (min) dan maximum (max) jumlah sel untuk setiap antibodi yang dipakai