Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
The gingiva and the peri‐implant Gingiva dan mukosa peri‐implant dan perlekatannya (segel) secara konsisten ditantang oleh lingkungan mulut

Jaringan peri-implant dalam kesarasan klinis : kesarasan peri-implant

author: Mauricio G Araujo, Jan Lindhe | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Jaringan peri-implant dalam kesarasan klinis

Gingiva dan mukosa peri‐implant dan perlekatannya (segel) secara konsisten ditantang oleh lingkungan mulut, termasuk paparan mikroorganisme dalam biofilm yang ada pada gigi dan permukaan implant. Pada mukosa (dan gingiva) peri-implant normal secara klinis, tanggapan inang yang terus-menerus meliputi kejadian vaskular dan seluler. Dengan demikian, struktur vaskular yang berbeda terjadi di jaringan ikat lateral epitel, serta kelompok kecil sel radang (limfosit T dan limfosit B). Makrofag tampaknya ada di sepanjang zona antarmuka, sedangkan leukosit polimorfonuklear terjadi terutama di jaringan ikat yang berada tepat di lateral epitel.

Probing jaringan peri-implant

Selama bertahun-tahun, telah salah diasumsikan bahwa ujung probe periodontal dalam pengukuran kedalaman probing (PD) menentukan dasar apikal epitel dento-gingival. Kemudian penelitian mendokumentasikan bahwa yang terjadi bukan begitu. Di tempat yang saras, ujung probe gagal mencapai bagian apikal dari penghalang epitel, sementara di situs yang sakit, probe menemukan dasar apikal infiltrat sel radang. Oleh karena itu, pengukuran PD menilai kedalaman penetrasi probe atau resistensi yang ditawarkan oleh jaringan lunak.

Pengaruh kondisi mukosa peri-implant ( yang saras atau sakit)  pada weton pengukuran probing dipelajari pada model sato. Lang et al. melaporkan bahwa pada tempat kedudukan implant dengan mukosa atau mukositis yang saras, ujung probe menentukan batas apikal penghalang epitel dengan kesalahan sekitar 0.2 mm, sedangkan pada tempat kedudukan implant dengan peri-implantitis, kesalahan pengukuran jauh lebih besar yaitu 1.5 mm.

Abrahamsson dan Soldini, dalam sebuah penelitian berikutnya, menyatakan bahwa penyusupan probe ke jaringan lunak yang saras di permukaan bukal gigi dan implant pada waung sama dan mirip dengan panjang epitel persimpangan / penghalang. Diasumsikan bahwa menyelidiki antarmuka implant-mukosa akan memutuskan segel jaringan lunak dan membahayakan integritas perlekatan. Prakara ini diperiksa dalam penelitian pada waung yang mendokumentasikan bahwa setelah 5 hingga 7 hari pasca pemeriksaan klinis, segel jaringan lunak telah tumbuh lagi hingga tataran penuh.

 

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in