Jaringan tulang di sekeliling implant
Jaringan tulang di punggungan edentula
Dalam suatu penelitian yang melibatkan sebagian subyek yang tidak bergigi, biopsi jaringan keras diambil sampelnya dari rahang atas dan rahang bawah dengan menggunakan bor trephine. Jaringan tulang ditemukan mencakup campuran sebagian besar tulang lamelar (46%) dan sumsum tulang (23%) dengan lebih sedikit jumlah jaringan fibrosa (12%) dan osteoid (4%).
Sumsum tulang merupakan elemen jaringan yang paling berkuasa di rahang atas anterior, sedangkan tulang lamelar padat menjadi ciri bagian anterior rahang bawah. Tutup kortikal secara konsisten terdiri dari tulang lamelar dan luasnya lebih lebar di rahang bawah ketimbang di rahang atas (masing-masing 1.8 mm vs 0.8 mm) dan sangat lebih sempit di rahang atas anterior ketimbang di rahang bawah anterior.
Oseointegrasi
Sebutan osseointegrasi diciptakan oleh Brånemark et al. dan digambarkan sebagai kontak tulang ke implant pada tataran mikroskopik cahaya. Kemudian, Albrektsson dan Sennerby mendefinisikan osseointegrasi sebagai, "hubungan fungsional dan struktural langsung antara tulang yang hidup dan permukaan implant pembawa beban."
Pada sato percobaan dijelaskan proses penyembuhan jaringan keras di sekeliling implant yang terbuat dari c.p.tanium. Perangkat individu berbentuk sekrup padat dengan konfigurasi permukaan yang dimodifikasi dan invaginasi berbentuk U (ruang luka) yang membisakan tulang untuk tumbuh ke dalam.
Ruang luka mulanya berisi koagulum. Empat hari kemudian, ruang itu berganti isinya dengan jaringan granulasi yang mengandung sel radang dan juga banyak sel mesenkim dan pembuluh yang baru terbentuk.
Setelah sekitar 1 minggu penyembuhan, tonjolan seperti jari pada tulang anyaman terjadi di sekitar struktur pembuluh darah di tengah ruang dan juga bersentuhan langsung dengan bidang kecil implant.
Setelah 2 sampai 4 minggu bilik-bilik itu diisi dengan tulang anyaman yang memanjang dari tulang lama untuk mencapai permukaan pranti titanium. Dalam rentang 6 sampai 12 minggu, tulang anyaman diganti dengan tulang lamelar dan sumsum, dan kontak tulang ke implant telah dilakukan.
Pada purna percobaan, sekitar 60% dari permukaan implant yang cukup kasar ditempati dengan tulang termineralisasi dan kontak tulang ke implan marjinal terletak sekitar 0.3 mm dari tingkat abutment / implant.
Penelitian-penelitian praklinis tambahan ada banyak yang telah menegaskan bahwa permukaan implant yang kasar terbukti meningkatkan pembentukan tulang dini dan kontak tulang ke implan. Sementara itu, temuan yang diperoleh dari penelitian-penelitian pada manusia di masa lalu juga telah menegaskan weton penelitian pada sato dengan mendokumentasikan bahwa jumlah kontak langsung tulang (jaringan termineralisasi) ke implant berada pada tataran sekitar 60% dari lingkar perangkat implant pasca masa penyembuhan 6 minggu sampai 3 bulan.
Perubahan tingkat tulang kresta
Beberapa kala pasca pemasangan dan pembebanan implant, pemodelan tulang pun terjadi, dan selama proses ini, beberapa ketinggian tulang kresta menghilang. Penelitian pada sato telah menunjukkan letak antarmuka implant-abutment (microgap) yang menentukan jumlah purwa kehilangan tulang marginal. Dengan demikian, pengurangan tulang kresta yang terjadi pada fase penyembuhan ini tampaknya beragam antar merek dan tampaknya berhubungan dengan desain sistem implant yang digunakan. Setelah periode purwa ini, sekitar 75% implan tidak nandhang kehilangan tulang tambahan tetapi terjadi osseointegrasi. Sebagian besar tempat kedudukan implant yang menunjukkan kehilangan tulang krista> 1 mm tampaknya berhubungan dengan peradangan jaringan lunak meskipun beberapa tempat kedudukan implant bisa saja punya mukosa peri-implan yang tampak saras.
Serial posts:
- Peri‐implant health
- Introduction: Peri‐implant health
- Peri‐implant mucosa: peri-implant health
- Morphogenesis of the mucosal adhesion : peri-implant health
- Dimension of the peri-implant mucosa : peri-implant health
- Peri-implant tissues in clinical health : peri-implant health
- Bone sounding : peri-implant health
- Keratinized mucosa : peri-implant health
- Bone tissue around implants
- Major differences between healthy peri-implant & periodontal tissue
- Kesarasan peri-implant
- Pendahuluan: kesarasan peri‐implant
- Mukosa peri‐implant: kesarasan peri-implant
- Morfogenesis pelekatan mukosa : kesarasan peri-implant
- Dimensi mukosa peri-implant : peri-implant saras
- Jaringan peri-implant dalam kesarasan klinis : kesarasan peri-implant
- Pengukuran tulang : kesarasan peri-implant
- Mukosa berkeratin : peri-implant saras
- Jaringan tulang di sekeliling implant
- Perbedaan utama antara peri-implant saras & jaringan periodontal