Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
pencangkokan jaringan lunak autogenous membutuhkan tempat pembedahan kedua dan meningkatkan durasi pembedahan

Palatal harvesting: batasan, komplikasi, dan perspektif pasien

author: Giovanni Zucchelli, Lorenzo Tavelli, Michael K McGuire, Giulio Rasperini, Stephen E Feinberg, HomLay Wang, William V Giannobile | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Morbiditas pasien telah dilaporkan sebagai salah satu kekurangan utama dari prosedur pengambilan graft jaringan lunak autologus. Selain itu, komplikasi pasca operasi lebih lanjut telah dijelaskan, termasuk perdarahan di tempat donor, disfungsi sensorik palatal, infeksi, dan / atau peningkatan kala operasi. Utamanya, perdarahan intraoperatif dan pasca operasi yang berkepanjangan dari langit-langit mulut bukanlah kejadian yang jarang terjadi terlepas dari teknik yang dilakukan.

Beberapa penelitian terhadap cadaver telah dilakukan untuk menyelidiki jalannya arteri palatine mayor dan cabang-cabangnya. Namun, anatomi kubah palatal, usia, macam kelamin, populasi, dan variabilitas pembuluh darah ini mencegah pengambilan kesimpulan yang pasti dan menyediakan pedoman universal untuk pengambilan graft palatal yang "aris".

Di sisi lain, lumrahnya diterima bahwa pengambilan graft jaringan lunak harus dibatasi dari regio kaninus ke akar palatal molar pertama (atau bahkan molar kedua / area tuberositas), dan oleh karena itu, ketersediaan graft autologus barangkali tidak memadai ketika merawat beberapa situs augmentasi.

Selain itu, ketebalan mukosa palatal merupakan faktor pembatas potensial lainnya untuk pengambilan graft palatal, karena ketebalan jaringan lunak sisa minimal di atas tulang telah dikaitkan dengan konsumsi analgesik yang lebih besar. Mukosa palatal yang tipis juga dapat meningkatkan risiko penipisan flap primer yang berlebihan (ketika melakukan teknik pintu jebakan, teknik amplop, atau teknik insisi paralel) yang telah dikaitkan dengan pengelupasan luka dan peningkatan morbiditas pasien.

Purna kata, pencangkokan jaringan lunak autogenous membutuhkan tempat pembedahan kedua dan meningkatkan durasi pembedahan, yang berhubungan dengan peningkatan rasa nyeri dan pembengkakan pasca operasi. Dalam skenario ini, tidak mengherankan bahwa penelitian yang menggunakan pengukuran kualitatif yang dilaporkan secara subjektif telah menunjukkan preferensi pasien terhadap pendekatan yang menghindari pengambilan jaringan dari tempat pembedahan kedua. Demikian pula, dokter telah menunjukkan peningkatan minat pada pengganti graft, seperti ADM atau matriks kolagen.

 

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in