Terbukti bahwa plak gigi (biofilm mikroba) marakken radang gusi, dan tingkat keparahan peradangan dipengaruhi oleh berbagai kondisi sistemik dan faktor oral pada tahap ini. Selain itu, plak menumpuk lebih cepat di situs gusi yang meradang ketimbang situs yang tidak meradang. Ini menciptakan dinamika yang kompleks antara biofilm plak gigi dan respons inflamasi-imun inang. Di sisi lain, butuh dicatat bahwa tidak semua situs inflamasi mengarah ke periodontitis. Namun, hingga masa kini, tidak ada bukti kawidyan yang membisakan kami untuk mendiagnosis situs gingivitis mana yang rentan terhadap perkembangan jadi periodontitis. Dengan demikian, untuk mencegah hilangnya perlekatan dan kerusakan jaringan periodontal, penanganan gingivitis dengan intervensi terapeutik lokal yang tepat masih penting. Di masa depan, kondisi gusi dapat didiagnosis dengan pendekatan analitik obyektif seperti karakterisasi transkrip dan / atau kategorisasi perubahan epigenetik.