Reference plane
Gambar 1: bidang referensi
author: Bo-Ah Lee, Byoungheon Kim,Young-Taek Kim | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID
Radiograf dengan pengukuran memperoleh (A) sebelum ekstrasi dan (B) setelah ekstraksi molar kedua rahang bawah. Jarak vertikal dari ujung titik puncak tertinggi molar kedua rahang atas ke bidang yang menghubungkan ujung titik puncak premolar pertama dan kedua rahang atas dan molar pertama diukur pada radiograf panorama yang diperoleh sebelum ekstraksi dan segera setelah penempatan implant. Nilai terukur dinyatakan sebagai nilai negatif ketika ujung titik puncak molar kedua rahang atas diposisikan pada rah apikal ke bidang referensi dan sebagai nilai positif ketika diposisikan pada arah koronal ke bidang referensi.
Serial posts:
- Abstrak: Supraerupsi sebagai pertimbangan untuk restorasi implant
- Pendahuluan : Supraerupsi sebagai pertimbangan untuk restorasi implant
- Material & method: Supraerupsi sebagai pertimbangan untuk restorasi implant
- Analisis statistik: Supraerupsi sebagai pertimbangan untuk restorasi implant
- Weton: supraerupsi sebagai pertimbangan untuk restorasi implant
- Wedharan: supraerupsi sebagai pertimbangan untuk restorasi implant (1)
- Wedharan: supraerupsi sebagai pertimbangan untuk restorasi implant (3)
- Wedharan: supraerupsi sebagai pertimbangan untuk restorasi implant (2)
- Wedharan: supraerupsi sebagai pertimbangan untuk restorasi implant (4)
- Gambar 1: bidang referensi
- Tabel 1. Kelumrahan supraerupsi (n=65)