Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
Usia, kehilangan perlekatan, dan lengkungan telah dilaporkan dalam hubungannya dengan supraerupsi

Wedharan: supraerupsi sebagai pertimbangan untuk restorasi implant (3)

author: Bo-Ah Lee, Byoungheon Kim,Young-Taek Kim | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Usia, kehilangan perlekatan, dan lengkungan telah dilaporkan dalam hubungannya dengan supraerupsi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa kelumrahan supraerupsi dipengaruhi oleh macam kelamin, usia, dan jarak dari CEJ ke ABC. Perempuan punya tingkat kelumrahan supraerupsi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan laki-laki. Namun, jumlah dan tingkat supraerupsi cenderung lebih tinggi pada pria, meskipun perbedaan tersebut tidak menunjukkan signifikansi statistik. Efek macam kelamin pada supraerupsi masih kontroversial hingga sekarang. Meskipun beberapa penelitian tidak menemukan perbedaan dalam kelumrahan supraerupsi antara pasien laki-laki dan perempuan, penelitian yang lain telah melaporkan tingkat kelumrahan supraerupsi yang lebih tinggi pada laki-laki. Usia rata-rata subyek dalam penelitian ini adalah 55 tahun. Artinya, sebagian besar wanita tergolong usia menopause. Mengingat bahwa supraerupsi didasarkan pada apposisi tulang di derah apikal gigi, perubahan hormon yang terkait dengan menopause bisa saja memengaruhi jumlah dan tingkat supraerupsi pada wanita.

Kelumrahan supraerupsi lebih tinggi pada subyek yang lebih muda daripada 60 tahun. Craddock et al. juga melaporkan bahwa supraerupsi karena pertumbuhan periodontal terjadi lebih lumrah pada pasien yang berusia lebih muda. Namun, jumlah dan tingkat tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan sesuai dengan usia.

Subjek penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok sesuai dengan jarak dari CEJ ke ABC. Kami menetapkan titik referensi pada 2 mm, karena jarak CEJ ke ABC normal adalah 1.08 mm, sedangkan pasien dengan periodontitis atau lelarah periodontitis menunjukkan kehilangan tulang alveolar. Prevalensi supraerupsi lebih rendah pada subjek dengan jarak CEJ ke ABC < 2 mm daripada pada subjek dengan jarak ≥2 mm, tetapi tidak ada perbedaan signifikan secara statistik dalam jumlah dan tingkat supraerupsi antara 2 kelompok.

Sebaliknya, Christou dan Kiliaridis melaporkan bahwa molar oposisi yang terpengaruh secara periodontal menunjukkan perpindahan vertikal yang lebih menonjol lebih dari 10 tahun daripada gigi yang saras secara periodontal. Periodontitis ditandai dengan pemecahan keseimbangan antara aktivitas osteoklas dan osteoblas. Ini bisa memengaruhi renovasi tulang di sekitar gigi oposisi. Demikian pula, tingkat supraerupsi cenderung lebih tinggi pada subyek dengan jarak CEJ ke ABC ≥ 2 mm dalam penelitian ini. Pada pasien dengan lelarah periodontitis, supraerupsi tampaknya memulai perlahan-lahan kemudian berkembang dengan cepat.

 

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in
CEJ cemento-enamel junction, sambungan semento-enamel