Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
Usia, kehilangan perlekatan, dan lengkungan telah dilaporkan dalam hubungannya dengan supraerupsi

Wedharan: supraerupsi sebagai pertimbangan untuk restorasi implant (4)

author: Bo-Ah Lee, Byoungheon Kim,Young-Taek Kim | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Tingkat rata-rata supraerupsi adalah 0.14 mm / bulan di semua subjek dan 0.22 mm / bulan dalam masa 6 bulan setelah ekstraksi. Ketebalan enamel pada permukaan oklusal gigi biasanya 1.0-1.5 mm. Temuan ini menunjukkan bahwa jumlah supraerupsi tidak dapat disesuaikan hanya dengan enameloplasty ketika gigi oposisi hilang selama lebih dari 1 tahun. Penempatan implant konvensional membutuhkan periode penyembuhan pasca operasi setidaknya 6 bulan, meskipun protokol pemasangan implant purwa telah menunjukkan weton klinis yang sama dengan yang konvensional.

Selain itu, pedoman konvensional juga membutuhkan periode 3-6 bulan sebelum pemuatan prostesis, meskipun juga telah dilaporkan bahwa pemuatan implan gigi segera atau dini bisa memberi weton klinis yang dapat diterima. Singkatnya, dibutuhkan 9-12 bulan untuk menyelesaikan prostesis implant pasca ekstraksi gigi, dan periode ini bisa meningkat ketika butuh dilakukan regenerasi tulang terpandu atau peningkatan ketinggian lantai sinus. Oleh karena itu, bila penempatan implant diharapkan pasca ekstraksi gigi, pra-perawatan tambahan dibutuhkan untuk mencegah supraerupsi gigi oposisi. Retainer cekat atau retainer lepasan dapat direkomendasikan. Karena tingkat supraerupsi cenderung lebih tinggi pada pria, pasien berusia ≥ 60 tahun, dan pasien dengan lelarah periodontitis, maka pasien ini membutuhkan lebih banyak perhatian.

Batasan utama dari penelitian ini adalah bahwa pengukuran dilakukan pada radiograf panorama karena penggunaan data yang dikumpulkan secara retrospektif. Penelitian-peneliian lain telah melaporkan distorsi dan pembesaran gambar radiografi. Untungnya, meskipun, posisi kepala memengaruhi pembesaran jarak vertikal kurang dari jarak horizontal. Kesalahan ini diminimalkan dalam penelitian ini dengan menetapkan titik referensi pada posisi konstan sebanyak-banyaknya dalam radiograf pra-ekstraksi dan pasca operasi, dan pengukuran dilakukan menggunakan pranti perangkat lunak pencitraan dan perangkat lunak pengukuran. Batasan lain adalah bahwa hanya perpindahan vertikal yang diukur. Ekstraksi gigi oposisi bisa maraaken drifting, tipping, dan supraeruption. Namun, karena pengukuran dilakukan pada radiograf panorama dalam penelitian ini, perubahan 3 dimensi tidak dapat diukur. Selain itu, jumlah subyek dalam setiap kelompok tidak cukup untuk menggeneralisasi weton penelitian ini.

Penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah supraerupsi pada molar kedua rahang atas mirip dengan ketebalan enamel pada permukaan oklusal. Ketika satu implant diagendakan akan dipasang pada molar kedua rahang bawah, supraerupsi antagonis harus dipertimbangkan. Berdasarkan temuan kami, dapat disarankan bahwa prosedur pra-perawatan tambahan untuk mencegah supraerupsi antagonis, seperti penahan (retainer), dapat membantu mengurangi kesulitan yang bisa terjadi ketika gigi yang hilang digantikan oleh prostesis implant. Studi lebih lanjut dibutuhkan untuk mengevaluasi supraerupsi gigi di situs lain atau beberapa gigi.

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in
removable retainer penahan lepasan
fixed retainer penahan cekat