Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
Penelitian ini menyelidiki molar kedua maksila.

Wedharan: supraerupsi sebagai pertimbangan untuk restorasi implant (1)

author: Bo-Ah Lee, Byoungheon Kim,Young-Taek Kim | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

 

Wedharan

Hilangnya gigi posterior bisa marakken perubahan posisi gigi oposisi seperti rotasi, kemiringan, dan supraerupsi. Beberapa penelitian telah menyelidiki prevalensi atau tingkat supraerupsi, tetapi tidak ada penelitian sebelumnya telah mengevaluasi tingkat supraerupsi. Penelitian ini mengukur perubahan di lokasi vertikal geraham kedua rahang atas sebelum dan sesudah mengekstraksi gigi oposisi, dan menggunakan periode masa yang tercatat antara pengukuran ini untuk menghitung tingkat supraerupsi.

Penelitian ini menyelidiki molar kedua maksila. Telah dilaporkan bahwa supraerupsi terjadi lebih sering di rahang atas daripada rahang bawah. Sebagian besar pasien termasuk dalam penelitian ini diagendakan untuk menjalani restorasi implant dalam masa satu tahun. Selama periode itu, gigi rahang bawah tidak akan menunjukkan supraerupsi terukur. Selain itu, geraham pertama rahang atas tidak dipilih dalam penelitian ini karena gigi yang berdekatan dengan gigi oposisi yang hilang dapat bertindak sebagai penghenti oklusal (occlusal stop).

Kelumrahan supraerupsi adalah 78% dalam penelitian ini. Kelumrahan atau prevalensi ini konsisten dengan penelitian lain yang telah melaporkan tingkat prevalensi mulai dari 70% hingga 85%. Namun, tidak satu pun dari pasien kami menunjukkan supraeruption > 2 mm,sedangkan laporan sebelumnya telah menyatakan bahwa 21%–24% gigi tanpa oposisi menunjukkan > 2 mm supraeruption. Alasan kira-kira untuk perbedaan ini adalah periode singkat tidak adanya gigi yang oposisi dalam penelitian ini (rata-rata, 7,21 bulan) karena pasien sudah diagendakan untuk menjalani restorasi implant.

The mean amount and rate of supraeruption were 0.91 mm and 0.14 mm/month, respectively, and 0.71 mm and 0.22 mm/month within 6 months after extraction of the opposing teeth. These results suggest that supraeruption of unopposed teeth occurs mostly within 6 months after extraction of the opposing teeth and then slows down.

Jumlah rata-rata adalah 0,91 mm / bulan dan tingkat supraerupsi adalah 0,14 mm  / bulan. Dalam masa 6 bulan setelah ekstraksi gigi oposisi, jumlah rata-rata jadi 0,71 mm / bulan dan tingkat supraerupsi adalah 0,22 mm / bulan. Weton ini menunjukkan bahwa supraerupsi gigi tanpa oposisi terjadi sebagian besar dalam masa 6 bulan setelah ekstraksi gigi oposisi dan kemudian melambat.

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in