Pendahuluan: Resiprositas penyakit antara gingivitis dan obesitas
Banyak penelitian telah dilaporkan di mana penyakit periodontium tampaknya terkait dengan kondisi penyakit sistemik. Dalam studi anak-anak, berbagai metabolit dalam air liur dan plasma diidentifikasi dan hubungannya dengan berbagai tingkat obesitas dan gingivitis ditentukan. Molekul metabolomik adalah molekul kecil, biasanya < 1,5 KDa yang memberikan sidik jari peristiwa molekul sebelumnya. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mengidentifikasi jalur yang dibagi oleh kedua kondisi penyakit sebagai dasar dasar untuk mengerti interaksi potensial mereka.
Gingivitis dan obesitas punya kemiripan namun patologi keduanya sangat berbeda. Gingivitis adalah penyakit inflamasi mukosa yang mengelilingi gigi bersumber dari bakteri. Sumber inflamasinya berbeda karena kemerahan gingival terlihat dan asosiasi bakteri lumrahnya dilaporkan. Reservoir yamak untuk sinyal biokimia yang datang dari radang gusi adalah air liur karena peradangan ada di jaringan seputar gigi yang terus-menerus bermandikan air liur.
Obesitas adalah penyakit inflamasi jaringan adiposa seluruh tubuh yang terjadi karena konsumsi kalori yang berlebihan dan gangguan metabolisme. Protein c‐reaktif (CRP) diproduksi oleh liver, dilepaskan (dengan protein fase akut lainnya) ke dalam sirkulasi, dan merupakan penanda peradangan sistemik. Sumber inflamasi obesitas tidak sejelas gingivitis, tetapi pelepasan CRP jelas menunjuk ke komponen inflamasi. Reservoir yamak untuk sinyal biokimia yang datang dari obesitas adalah plasma. Untuk alasan ini, penelitian ini berfokus pada biokimia yang secara signifikan berkorelasi antara air liur dan plasma.
Komunikasi ini merangkum temuan yang menunjukkan bahwa penyakit yang sangat berbeda dalam etiologi seperti obesitas dan gingivitis dapat berinteraksi dengan cara yang mengaugmentasi satu sama lain, proses yang disebut resiprositas penyakit.
Serial posts:
- Resiprositas penyakit antara gingivitis dan obesitas
- Pendahuluan: Resiprositas penyakit antara gingivitis dan obesitas
- Bahan & metode: Resiprositas penyakit (1)
- Bahan & metode: Resiprositas penyakit (2)
- Weton: Resiprositas penyakit (1)
- Weton: Resiprositas penyakit (2)
- Tabel 1. Karakteristik 68 peserta penelitian
- Tabel 2 Metabolit sistemik didapati berkorelasi signifikan
- Gambar 1. Obesitas & gingivitis memproduksi hydroxyproline
- Gambar 2. Distribusi lingkar pinggang & % situs gingiva merah
- Gambar 3. Persentase kemerahan situs gingival
- Gambar 3A. Situs gingiva merah
- Gambar 3B. Lingkar pinggang
- Gambar 3C. Hidroksiprolin saliva
- Gambar 3D. Hidroksiprolin plasma
- Wedharan: Resiprositas penyakit (1)
- Wedharan: Resiprositas penyakit (2)
- Simpulan: Resiprositas penyakit
- Gambar 2A. Identifikasi penderita obesitas
- Gambar 2B. Identifikasi penderita gingivitis
- Gambar 2C. Tidak obesitas, tidak gingivitis
- Gambar 1A. Kemerahan pada situs gingiva - hidroxiprolin saliva
- Gambar 1B. Lingkar pinggang - hidroxiprolin saliva
- Gambar 1C. Kemerahan pada situs gingiva - hidroxiprolin plasma
- Gambar 1D. Lingkar pinggang - hidroxiprolin plasma
- Gambar 4. Gingivitis dan obesitas menggunakan neutrofil aktif