Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
Hydroxyproline (Hyp) didapati jadi metabolit utama (P = 0.01) terkait dengan gingivitis dalam saliva (Tabel 2).

Wedharan: Resiprositas penyakit (2)

author: Max Goodson | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Wedharan

Sebaliknya, efek gingivitis pada obesitas, tersirat tetapi tidak terbukti oleh penelitian yang relatif kecil ini. Beberapa ukuran obesitas (tinggi badan, berat badan, dan lingkar pinggang) secara signifikan berkaitan dengan gingivitis (Tabel 1). Dengan adanya obesitas, plasma Hyp meningkat (jumlah ion total 1.146.886 menjadi 1.247.333) seiring dengan kemerahan gingival (Gambar 3D), tetapi ini tidak signifikan secara statistik (P = 0.15). Perbedaan lingkar pinggang antara anak-anak penderitaan gingivitis saja dan gingivitis dengan obesitas (65.37 versus 98.98 cm) signifikan (P ≤ 0.001), tetapi perbedaan antara obesitas saja dan obesitas dengan gingivitis (90.97 versus 98.98) tidak signifikan.

Meskipun pola dalam plasma Hyp (Gambar 3D) mirip dengan Hyp saliva (Gambar 3C), tidak ada perbedaan dalam plasma yang secara statistik signifikan. Salah satu penjelasannya adalah pengenceran. Ini menjelaskan relatif kecilnya efek gingivitis pada obesitas . Massa jaringan yang terkait dengan gingivitis menjadi jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan massa jaringan obesitas. Obesitas anak-anak dalam penelitian ini beratnya dua kali lebih besar daripada anak-anak yang tidak obesitas (76.6 versus 38.5 kg), nilai ini berkali-kali lebih besar daripada jaringan penderita gingivitis.

Pengamatan ini menimbulkan satu pertimbangan resiprositas penyakit atau ke-timbal-balik-an penyakit (Gambar 4). Resiprositas adalah praktik saling bertukar sesuatu sehingga saling menguntungkan. Konsep bahwa penyakit dapat bekerja sama disarankan dalam penjajaran obesitas dengan gingivitis. Dua penyakit yang berbeda, keduanya terlibat dengan kerusakan kolagen yang menunjukkan tanda-tanda augmentasi bersama. Seiring dengan erupsi gigi, obesitas merangsang reaksi, kita menduga aksi tindakan osteoklastik dan peradangan dengan infiltrasi neutrofil selama gigi menembus mukosa oral dan erupsi ke dalam mulut.

Oleh karena itu, erupsi gigi akan diharapkan melibatkan aktivasi neutrofil dan degradasi kolagen yang mengarah ke rilis hyp ke dalam plasma. Dengan adanya gingivitis, keberadaan bakteri di sekitar gigi marakke pelokalan dan aktivasi neutrofil serta peradangan, yang purnanya menciptakan degradasi kolagen yang mengarah ke pelepasan Hyp ke dalam saliva. Karena kedua penyakit melibatkan aktivasi neutrofil, mereka bisa saja saling menguntungkan satu sama lain karena suatu penyakit ketika menerima neutrofil jadi diaktifkan oleh penyakit yang lain. Kedua penyakit ini menunjukkan resiprositas atau timbal-balik.

Ukuran potensial jaringan yang dikendalikan olehobesitas  jauh lebih besar daripada lingkungan oral sehingga efek gingivitis pada obesitas sebagian besar diencerkan sehingga gingivitis hanya memiliki tingkat pengaruh yang kecil pada obesitas; Namun, sebaliknya, dampak obesitas pada gingivitis adalah besar. 

Keberadaan level tinggi kreatinin dan asam urat (Tabel 2) dalam plasma dan air liur anak-anak obesitas menunjukkan pangintenan hubungan dengan penyakit ginjal. Penyakit ginjal kronis juga telah dikaitkan dengan periodontitis.

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in