Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
Hydroxyproline (Hyp) didapati jadi metabolit utama (P = 0.01) terkait dengan gingivitis dalam saliva (Tabel 2).

Wedharan: Resiprositas penyakit (1)

author: Max Goodson | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Wedharan

Tampak bahwa kedua penyakit, yaitu obesitas dan gingivitis, saling mendukung satu sama lain. Jika seorang menderita obesitas, maka gingivitisnya diperosa. Jika seorang menderita gingivitis, maka jalan menuju obesitas difasilitasi.

Hyp telah lama dianggap sebagai biomarker untuk penghancuran kolagen. Kolagen mengandung ≈13.5% Hyp dan ditemukan dalam beberapa protein lainnya. Penghancuran kolagen adalah proses bertahap di mana bundel kolagen purnanya terdegradasi jadi peptida dan asam amino. Hyp dibentuk sebagai modifikasi pasca‐translasi proline dan tidak digunakan kembali untuk sintesis kolagen, tetapi lumrahnya diekskresikan.

Hyp berkaitan dengan gingivitis dan periodontitis, di mana ia berkaitan dengan metallopeptidase matriks neutrofil aktif 8 (MMP8). Proses aktivasi neutrofil tampak jelas dalam kondisi penyakit-penyakit ini. Meskipun neutrofil yang beredar tampaknya berpeluang jadi kandidat pelepasan HYP di bawah kondisi yang dipelajari, harus diakui bahwa makrofag, fibroblast, dan beberapa sel epitel juga punya kolagen.

Obesitas juga berkaitan dengan penghancuran kolagen. Ini jelas didokumentasikan dalam penelitian ini dengan peningkatan perubahan kerangka (Tabel 1). Tinggi anak obesitas secara signifikan lebih besar daripada anak yang tidak obesitas (157.8‐143.4 = 14.4 cm). Peningkatan jumlah gigi permanen (21.1‐15.5 = 5.6 gigi) dan penurunan jumlah gigi primer (7.6‐2.5 = 5.1 gigi) menunjukkan peningkatan tingkat erupsi gigi. Kedua perbedaan dalam metabolisme rangka mensranakan peningkatan kerusakan kolagen.

Hubungan antara peningkatan gingivitis dan obesitas pada anak-anak telah dilaporkan oleh para peneliti lain. Studi ini juga menunjukkan bukti penghancuran kolagen oleh munculnya Hyp dalam saliva meningkat seiring dengan peningkatan kemerahan gingival (Gambar 1A) dan peningkatan Hyp dalam plasma yang terkait dengan peningkatan lingkar pinggang (Gambar 1B).

Dalam studi ini, hubungan yang signifikan (P ≤ 0.00001)  antara obesitas dan situs gingival merah ditunjukkan oleh anak-anak obesitas memiliki 30.8% kemerahan dibandingkan dengan 10.2% situs tanpa obesitas (Tabel 1). Juga, adanya obesitas secara signifikan (P = 0.003) meningkatkan Hyp dalam saliva (Gambar 1D). Efek obesitas pada gingivitis diilustrasikan dalam Gambar 3A di mana 41.02% situs pada subjek yang didefinisikan sebagai punya gingivitis dan obesitas menunjukkan kemerahan dibandingkan dengan 10.2% kemerahan untuk obesitas tanpa adanya gingivitis dan 19.6% kemerahan untuk gingivitis tanpa adanya obesitas. Hyp saliva secara signifikan lebih besar pada anak-anak yang didefinisikan sebagai punya gingivitis ditambah obesitas daripada anak-anak dengan gingivitis saja dan obesitas saja (Gambar 3C). Dampak obesitas pada gingivitis juga menunjukkan mengapa begitu sedikit subjek (N = 7) dikategorikan punya obesitas tanpa gingivitis (Gambar 2C).

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in
Hyp hydroxyproline, hidroksipolin
MMP8 matrix metallopeptidase 8
tooth eruption rate tingkat erupsi gigi
skeletal metabolism metabolisme rangka