Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
weton penelitian ini dapat dipakai untuk membantu membuat kebijakan anti-rokok yang baru

Wedharan : Rokok elektronik, rokok konvensional, & penyakit periodontal (3)

author: Wonjeong Jeong, DongWoo Choi, Yun Kyung Kim, Hyeon Ji Lee, Sang Ah Lee, EunCheol Park, SungIn Jang | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Wedharan

Terlepas dari keterbatasan penelitian ini, penelitian kami juga punya kelebihan. KNHANES dilakukan oleh lembaga nasional dan didasarkan pada sampel cluster acak. Ini membuat data jadi lebih dapat diandalkan secara statistik dan representatif jika dibandingkan dengan survei yang dilakukan oleh lembaga swasta. Lebih lanjut, KNHANES menggabungkan wawancara kesarasan dengan pemeriksaan fisik dan survei nutrisi, sehingga membisakannya dipakai sebagai dasar untuk membuat kebijakan atau program terkait kesarasan. Oleh karena itu, weton penelitian kala ini dapat dipakai sebagai dasar untuk memotivasi pemakai agar berhenti memakai rokok dan membantu dalam pembuatan kebijakan anti rokok.

Karena merokok meningkatkan peluang bagi penyakit periodontal dan memengaruhi mulasara penyakit mulut lainnya, penghentian merokok adalah faktor yang paling penting. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perokok yang berhenti menunjukkan normalisasi kesarasan mulut terhadap non-perokok setelah berhenti. Merokok kala ini merupakan perkara kesarasan kawula yang utama secara global, karena marakke kerusakan langsung pada sistem ambekan.

Selain daripada itu, merokok merupakan daruna langsung yang penting dari penyakit gigi dan faktor lingkungan yang penting dalam perkembangan penyakit mulut lainnya. Selain itu, merokok merupakan faktor penting dalam kehilangan gigi, dan hambatan bagi kesarasan gigi secara keseluruhan. Penggunaan rokok elektronik punya kaitan dengan peristiwa naiknya tingkat merokok rokok konvensional. Oleh karena itu, pencegahan segala bentuk penggunaan tembakau, termasuk rokok elektronik, menjadi tindakan yang penting untuk dilakukan.

Studi kala ini mengidentifikasi hubungan yang signifikan antara penyakit periodontal dan pemakaian rokok elektronik dan rokok konvensional. Penemuan kami menunjukkan bahwa orang yang memakai vape atau merokok menunjukkan pangintenan penyakit periodontal yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bukan pemakai dan mantan pemakai. Karena merokok merusak kesarasan, banyak negara telah mengembangkan kebijakan merokok yang melarang atau membatasi merokok. Tindakan ini bisa memberikan pireksan bagi non-perokok dari dampak kesarasan yang berbahaya daruni paparan asap rokok orang lain dan memberikan lingkungan yang mendukung bagi perokok yang ingin berhenti merokok.

Banyak undang-undang anti-merokok juga diterapkan di Korea Selatan. Meski demikian, survei nasional tahun 2016 menunjukkan bahwa sekitar 40% pria masih merokok. Lebih buruk lagi, penelitian tentang risiko kesarasan dari rokok elektronik masih minim, dan kebanyakan undang-undang yang ada hanya mencakup rokok konvensional. Mengerti faktor spesifik negara yang memengaruhi perilaku merokok dan memilih tindakan anti-merokok yang tepat dapat sangat mengurangi merokok. Pembuat kebijakan harus hati-hati membuat regulasi termasuk rokok elektronik. Secara keseluruhan, weton penelitian kali ini dapat memotivasi vaper rokok elektronik maupun perokok rokok konvensional untuk berhenti dengan menyoroti hubungan antara merokok rokok konvensional dan vaping rokok elektronik dengan penyakit periodontal. Lebih lanjut, weton penelitian ini dapat dipakai untuk membantu membuat kebijakan anti-rokok yang baru.

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in