Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
Individu dianggap menderita asma parah bila ...

Bahan & metode : Prevotella intermedia, periodontitis, asma (1)

author: Mabel P Lopes, lvaro A Cruz, Mrcia T Xavier, Andreas Stcker, Paulo CarvalhoFilho, Patrcia M Miranda, Roberto J Meyer, Kaliane R | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Studi kontrol kasus ini disetujui oleh Feira de Santana State University Institutional Review Board (No. 43131615.3.0000.0053). Semua relawan penelitian ini menandatangani persetujuan tertulis untuk ikut serta. Semua peserta mengisi kuesioner yang merinci identifikasi dan data demografis, serta informasi tentang lelarah medis, kebiasaan gaya hidup, dan aspek kesarasan mulut.

2.1 Peserta

Semua peserta (berusia ≥ 18 tahun) direkrut dari pusat kesarasan yang sama, yang terletak di Salvador, Bahia, Brasil. Dengan demikian individu-individu dalam kasus ini dan kelompok kontrol bersumber dari populasi yang sama. Kelompok kasus terdiri dari orang dewasa penderita asma parah yang tercantum di klinik Bahia Asthma Control Program (ProAR), sementara kelompok kontrol terdiri dari individu tanpa lelarah asma yang mencari layanan lain yang tersedia di pusat kesarasan untuk pencegahan atau untuk konsultasi. Untuk mengurangi peluang paparan risiko genetik yang sama atau paparan lingkungan yang sama, saudara atau pasangan tidak disertakan.

Perhitungan ukuran sampel ditentukan berdasarkan kriteria berikut: tingkat kepercayaan 95% dan daya 80%, dengan rasio satu kontrol per kasus. Ukuran sampel dihitung dengan mempertimbangkan faktor paparan periodontitis dari studi sebelumnya yang melibatkan kasus asma parah, yang menemukan frekuensi 30,34% dalam kelompok kasus versus 49,8% dalam kelompok kontrol. Perkiraan ukuran sampel minimum adalah 430, yaitu 215 kasus dan 215 kontrol.

2.2 Diagnosis asma parah

Individu dianggap menderita asma parah bila setidaknya dua karakteristik pertama dari kriteria berikut terpenuhi:

  • gejala siang hari, seperti sesak napas, mengi, batuk, atau sesak dada;
  • kebutuhan untuk perawatan pereda atau perawatan pertolongan (rescue treatment);
  • gejala nokturnal atau terbangun dari tidur malam;
  • batasan aktivitas apa pun;
  • fungsi paru <80%, yang diukur dengan pengujian spirometri untuk mengevaluasi aliran hembus puncak dan volume hembus paksa selama 1 detik.

Rekam medis dari semua individu penderita asma parah ditinjau dan hanya mereka yang menerima diagnosis asma yang dikonfirmasi oleh dua spesialis dari ProAR yang disertakan dalam penelitian.

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in