Weton : Prevotella intermedia & periodontitis berkaitan dengan asma
Weton
Sampel purna terdiri dari 457 individu, 222 dalam kelompok kasus dan 237 dalam kelompok kontrol. Usia rata-rata (±SD) peserta dalam kelompok kasus adalah 51 ± 12 tahun dibandingkan dengan 45 ± 11 tahun dalam kelompok kontrol.
Karakteristik yang berkaitan dengan sosial ekonomi‐demografis, gaya hidup, serta kondisi kesarasan menyeluruh dan oral peserta disajikan dalam Tabel 1 sampai 3. Sebagian besar karakteristik antara kelompok menunjukkan kesamaan. Perbedaan yang signifikan secara statistik antara kasus dan kontrol hanya diamati sehubungan dengan hal-hal berikut: usia, pendapatan keluarga, kebiasaan merokok kala ini dan sebelumnya, aktivitas fisik, respirasi mulut, hipertensi, osteoporosis, penyakit kardiovaskular, indeks massa tubuh, dan periodontitis. Kovariabel dengan beberapa pengamatan tidak termasuk dalam Tabel.
Mengenai kuantifikasi relatif patogen dalam biofilm subgingiva, hendaknya dicatat bahwa semua bakteri yang dipelajari terdeteksi dalam kelompok kasus dan kelompok kontrol. Level kuantifikasi P. gingivalis, P. intermedia, dan T. denticola lebih tinggi daripada A. actinomycetemcomitans dan T. forsythia dalam kedua kelompok (Gambar 1). Namun, hanya kuantifikasi P. intermedia menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik antara kasus dan kontrol. Ini menunjukkan kuantitas yang lebih tinggi pada individu dengan asma parah daripada dalam kelompok kontrol (P = 0.03). Dalam kaitannya dengan data patogen yang didikotomi berdasarkan median, frekuensi tingkat tinggi P. intermedia juga lebih sering terjadi dalam kelompok kasus (Tabel 3).
Asosiasi positif yang secara statistik signifikan ditemukan ketika mengevaluasi hubungan antara periodontitis dan asma parah, serta peningkatan level P. intermedia dan asma parah: rasio peluang [OR] unadj: 4.64; Interval kepercayaan 95% [CI]: 2.84 hingga 7.58 dan ORunadj: 1.64; 95% CI: 1.13 hingga 2.38 berturut-turut (Gambar 2). Di antara individu penderita asma parah, 36.4% didiagnosis dengan periodontitis, sementara hanya 11% dalam kelompok kontrol menerima diagnosis ini. Frekuensi individu dengan jumlah P. intermedia yang relatif tinggi di antara penderita asma parah adalah 62.3% versus 52.2% dalam kelompok kontrol.
Para pembaur berikut diidentifikasi: usia, pendapatan keluarga, hipertensi, kebiasaan merokok kala ini, indeks massa tubuh, dan ambekan mulut, yang termasuk dalam model tersesuai untuk mengevaluasi periodontitis dan asma parah. Asosiasi ini telah dikonfirmasi (OR adj: 4.00; 95% CI: 2.26 hingga 7.10) dan menunjukkan bahwa individu dengan periodontitis adalah 4 kali lebih cenderung untuk menderita asma parah ketimbang pasien tanpa periodontitis. Demikian pula, hubungan antara peningkatan level P. intermedia dan asma parah tetap signifikan secara statistik (OR adj: 2.64; 95% CI: 1.62 untuk 4.39) setelah menyesuaikan untuk pembaur berikut: usia, pendapatan keluarga, hipertensi, kebiasaan merokok kala ini, indeks massa tubuh dan ambekan mulut dan periodontitis.
Serial posts:
- Abstrak: Prevotella intermedia & periodontitis berkaitan dengan asma
- Pendahuluan : Prevotella intermedia & periodontitis berkaitan dengan asma
- Bahan & metode : Prevotella intermedia, periodontitis, asma (1)
- Weton : Prevotella intermedia & periodontitis berkaitan dengan asma
- Bahan & metode : Prevotella intermedia, periodontitis, asma (2)
- Bahan & metode : Prevotella intermedia, periodontitis, asma (3)
- Wedharan : Prevotella intermedia, periodontitis, asma (1)
- Wedharan : Prevotella intermedia, periodontitis, asma (2)
- Wedharan : Prevotella intermedia, periodontitis, asma (3)
- Tabel 1. Karakteristik peserta penelitian
- Tabel 2. Karakteristik terkait gaya hidup dan kondisi kesarasan mulut
- Tabel 3. Karakteristik terkait kondisi kesarasan menyeluruh pada pasien asma parah