Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (2)
Kebersihan mulut
Weton penelitian klinis penampang telah dengan jelas menunjukkan bahwa penumpukan biofilm berkaitan dengan adanya mukositis peri-implant di seputar implant gigi yang ter-osseointegrata. Ferreira et al melaporkan tentang 212 pasien yang dirawat dengan tiga sistem implant yang berbeda dan didiagnosis dengan mukositis peri-implant. Semua implant telah berfungsi untuk jangka wayah mulai dari 6 bulan hingga 5 tahun. Indeks plak yang dimodifikasi dicatat, dan skor plak mulut penuh diratifikasi sebagai baik (skor median ≤1), buruk (skor median 1 > x > 2), dan sangat buruk (skor median ≥ 2).
Para penulis melaporkan hubungan bergantung dosis yang signifikan antara skor plak dan mukositis peri-implant. Kelumrahan mukositis peri-implant dilaporkan sebesar 64.6% pada tingkat pasien dan 62.6% pada tingkat implant. Weton penelitian lain yang melibatkan 218 pasien dengan 999 implant berfungsi untuk jangka wayah 9 tahun hingga 14 tahun menunjukkan bahwa skor plak secara signifikan berhubungan dengan adanya mukositis peri-implant.
Kontrol biofilm mekanis harus dianggap sebagai standar perawatan untuk tatalaksana mukositis peri-implant yang diberikan oleh pasien atau profesional kesarasan oral.
Kepatuhan/ ketidakpatuhan dengan terapi implant pendukung
Di antara pasien yang tidak mematuhi terapi implant pendukung reguler, mukositis peri-implant dilaporkan menjadi temuan kaprah dengan kelumrahan 48% selama periode pengamatan 9 tahun hingga 14 tahun. Sebaliknya, weton penelitian kohort prospektif dengan tindak lanjut 5 tahun menunjukkan bahwa implant yang ditempatkan pada pasien dengan kondisi periodontal yang dirawat dan mematuhi program SIT membuahkan kelumrahan 20% mucositis peri-implant.
Dalam penelitian itu, setelah dilakukan diagnosis mukositis peri-implant, semua implant gigi dengan pengecualian satu implant sudah sukses dirawat sesuai dengan protokol anti-infeksi kumulatif. Temuan dari uji klinis yang dikendalikan plasebo acak dalam rentang masa 3 bulan mengungkapkan bahwa debridemen mekanis dengan atau tanpa aplikasi lokal gel klorheksidin bersama dengan kontrol biofilm yang dilakukan sendiri sepenuhnya mengatasi perkara perdarahan ketika probing sekitar 38% dari seluruh implant yang didiagnosis dengan mukositis peri-implant.
Serial posts:
- Mukositis peri-implant
- Pendahuluan : Peri‐implant mucositis
- Bahan & metode : Mukositis peri‐implant
- Pengertian : Mukositis peri‐implant
- Tabel 1. Persamaan & perbedaan antara gingivitis terinduksi biofilm dan mukositis peri‐implant
- Perubahan dari mukosa peri-implant saras jadi peri-implant mukositis
- Mukositis peri-implant yang dipicu biofilm bisakah pulih?
- Model mukositis peri-implant eksperimental vs lesi mukositis peri-implant jangka panjang (1)
- Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (1)
- Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (2)
- Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (3)
- Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (4)
- Persamaan & perbedaan antara indikator / faktor risiko untuk penyakit periodontal vs mukositis peri-implant
- Tabel 2. Bukti untuk faktor sebagai indikator risiko untuk mukositis peri‐implant
- Model mukositis peri-implant eksperimental vs lesi mukositis peri-implant jangka panjang (2)