Model mukositis peri-implant eksperimental vs lesi mukositis peri-implant jangka panjang (2)
Penelitian pada manusia
Penelitian-penelitian eksperimental pada manusia telah mengevaluasi respons terhadap penumpukan biofilm 3 minggu, sesuai dengan kerangka kala penelitian gingivitis eksperimental oleh Löe et al., di mana reversibilitas lesi radang di seputar gigi ditunjukkan setelah reinstitusi kontrol biofilm setelah 3 minggu. Ada penelitian yang melaporkan biopsi manusia dari jaringan peri-implant di mana lesi mucositis peri-implant jangka panjang dievaluasi.
Gualini et al. menggambarkan fitur imunohistokimia lesi mukositis peri-implant yang diperoleh dari 10 subjek edentula sebagian dengan implant dalam fungsi antara 2 dan 5 tahun. Secara klinis, grad kemerahan dan pembengkakan jaringan yang meradang beragam; namun, semua tempat itu berdarah dengan probing lembut. Dalam semua biopsi, bagian histologis menunjukkan infiltrat inflamasi kecil yang terdefinisi dengan baik pada lateral jaringan ikat ke epitel penghalang. Lesi termasuk 7.3% sel T (CD3 positif) dan 4.1% sel B (CD19 positif). PMN positif elastaseterjadi dalam epitel penghalang dan dalam kompartemen jaringan ikat pada arah lateral ke epitel penghalang.
Area lesi radang berukuran 0.36 mm2, jauh lebih besar dari ukuran lesi yang diamati dalam studi mukositis peri-implant jangka pendek eksperimental (3 minggu) oleh Zitzmann et al. Penelitian ini mengkonfirmasi temuan Seymour et al. yang juga mengevaluasi biospik sembilan subjek dengan mukositis peri-implant yang sudah lama berlangsung dan menemukan peningkatan ukuran lesi radang dibandingkan dengan tempat yang saras secara klinis.
Mukositis peri-implant bisa ada untuk jangka panjang tanpa mengembangkan peri‑implantitis. Konversi lesi mukositis peri-implant ke peri-implantitis pada manusia sulit dipelajari dalam desain eksperimental karena alasan etika yang jelas. Namun, dalam studi longitudinal pasien yang didiagnosis dengan mucositis peri-implant, mereka yang kurang patuh terhadap terapi peri-implant mendukung terjadinya insiden peri-implantitis yang lebih tinggi setelah tahun. Oleh karena itu, tempat dengan mukositis peri-implant harus dipertimbangkan pada peningkatan risiko untuk pengembangan peri-implantitis.
Serial posts:
- Mukositis peri-implant
- Pendahuluan : Peri‐implant mucositis
- Bahan & metode : Mukositis peri‐implant
- Pengertian : Mukositis peri‐implant
- Tabel 1. Persamaan & perbedaan antara gingivitis terinduksi biofilm dan mukositis peri‐implant
- Perubahan dari mukosa peri-implant saras jadi peri-implant mukositis
- Mukositis peri-implant yang dipicu biofilm bisakah pulih?
- Model mukositis peri-implant eksperimental vs lesi mukositis peri-implant jangka panjang (1)
- Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (1)
- Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (2)
- Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (3)
- Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (4)
- Persamaan & perbedaan antara indikator / faktor risiko untuk penyakit periodontal vs mukositis peri-implant
- Tabel 2. Bukti untuk faktor sebagai indikator risiko untuk mukositis peri‐implant
- Model mukositis peri-implant eksperimental vs lesi mukositis peri-implant jangka panjang (2)