Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (4)
Desain prostesis yang didukung implant
Aksesibilitas untuk penghapusan biofilm di sekeliling prostesis yang didukung implant memainkan peran penting dalam upaya pencegahan dan penatalaksanaan penyakit peri‐implant. Implant dengan margin restorasi supramukosa metokke penurunan kedalaman probing yang jauh lebih besar setelah perawatan mukositis peri-implant dibandingkan implant dengan margin restorasi submukosa. Temuan ini merosakan pengamatan sebelumnya tentang hubungan antara batas restorasi subgingiva pada gigi sejati dan radang periodontal serta kehilangan perlekatan.
Weton dari studi retrospektif klinis menunjukkan bahwa tingginya proporsi implant yang didiagnosis dengan peri-implantitis berkaitan dengan kontrol biofilm yang tidak memadai atau kurangnya aksesibilitas untuk tindakan kebersihan mulut, sementara peri-implantitis jarang terdeteksi pada implant yang mendukung prostesis yang dapat dibersihkan, atau ketika kontrol biofilm yang tepat dilakukan. Dampaknya, instruksi kebersihan mulut harus disesuaikan secara individual untuk pasien yang dirawat dengan implant gigi karena mukositis peri-implant dapat dianggap sebagai pendahulu untuk peri-implantitis.
Selain itu, jika bisa, margin prostesis yang didukung implant harus ditempatkan pada atau di atas margin mukosa peri-implant untuk memfasilitasi akses untuk kontrol biofilm. Rekonstruksi yang didukung implant yang mengganggu akses untuk melepaskan biofilm harus disesuaikan atau diganti dengan protesa yang dapat dibersihkan.
Dimensi mukosa peri-implant berkeratin
Pengaruh dimensi mukosa peri-implan berkeratin sebagai indikator risiko untuk mukositis peri-implant telah diteliti dalam beberapa penelitian pada manusia. Beberapa penelitian melaporkan tingkat mukositis peri-implant yang lebih tinggi pada implant yang kekurangan dengan atau yang dikelilingi oleh lebar mukosa keratin yang tidak memadai (<2 mm). Tapi, penelitian lain tidak menemukan hubungan sama sekali atau tidak menemukan hubungan positif. Secara kolektif, bukti keberadaan atau lebar minimum mukosa berkeratin di seputar implant untuk menjaga kesarasan dan stabilitas jaringan lunak masih kontroversial. Dalam situasi klinis kontrol biofilm yang memadai di sekeliling implant, keberadaan atau pencangkokan mukosa keratin untuk menjaga kesarasan peri-implan tampaknya tidak dianggap pokok.
Semen berlebih
Semen berlebih telah dikaitkan dengan tanda klinis mukositis peri-implan. Pasien yang direstorasi dengan mahkota satu unit dengan semen berlebih menunjukkan lebih banyak tanda mukositis peri-implant dibandingkan dengan yang direstorasi dengan mahkota satu unit tanpa semen berlebih. Selain itu, mukositis peri-implant lebih lumrah terjadi pada pasien dengan prostesis yang disemen dibandingkan dengan pasien yang menggunakan prostesis yang ditahan dengan sekrup. Oleh karena itu, untuk menghindari semen berlebih, margin restorasi harus ditempatkan pada atau di atas margin mukosa peri-implant atau restorasi harus disemen pada abutmen individual yang membisakan pelepasan semen dengan tepat.
Serial posts:
- Mukositis peri-implant
- Pendahuluan : Peri‐implant mucositis
- Bahan & metode : Mukositis peri‐implant
- Pengertian : Mukositis peri‐implant
- Tabel 1. Persamaan & perbedaan antara gingivitis terinduksi biofilm dan mukositis peri‐implant
- Perubahan dari mukosa peri-implant saras jadi peri-implant mukositis
- Mukositis peri-implant yang dipicu biofilm bisakah pulih?
- Model mukositis peri-implant eksperimental vs lesi mukositis peri-implant jangka panjang (1)
- Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (1)
- Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (2)
- Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (3)
- Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (4)
- Persamaan & perbedaan antara indikator / faktor risiko untuk penyakit periodontal vs mukositis peri-implant
- Tabel 2. Bukti untuk faktor sebagai indikator risiko untuk mukositis peri‐implant
- Model mukositis peri-implant eksperimental vs lesi mukositis peri-implant jangka panjang (2)