Mukositis peri-implant yang dipicu biofilm bisakah pulih?
Meskipun hubungan daruna-daruni antara akumulasi biofilm eksperimental dan pengembangan mukositis peri-implant eksperimental diklaim dalam dua penelitian yang disebutkan sebelumnya, kasus untuk hubungan daruna-daruni yang sebenarnya akan diperosa oleh bukti reversibilitas untuk tingkat pra-eksperimental kesarasan mukosa.
Dalam penelitian oleh Salvi et al, GI di situs implant turun secara signifikan lebih sedikit dibandingkan dengan GI di situs gigi setelah 3 minggu praktik kebersihan mulut yang diterapkan lagi. Selain itu, tingkat pra-eksperimental GI tidak dicapai di situs implant 21 hari setelah reinstitusi kontrol biofilm yang dilakukan sendiri. Ini menunjukkan bahwa resolusi mukositis peri-implant eksperimental pada manusia barangkali memakan kala 3 pekan lebih (Tabel 1). Berbeda dengan penelitian oleh Salvi et al., semua parameter klinis yang dinilai dalam sampel pasien lanjut usia (yaitu, ≥70 tahun) kembali ke tingkat pra-eksperimental setelah 3 pekan kontrol biofilm yang direinstitusi kembali, sehingga mendokumentasikan reversibilitas mukositis peri-implant yang diinduksi secara eksperimental.
Resolusi mukositis peri-implant eksperimental dicapai dalam kedua penelitian pada tingkat biomarker inang, sebagaimana diidentifikasi oleh penurunan nilai pra-eksperimental biomarker pro-inflamasi cairan krevikular. Weton ini menguatkan temuan sebuah penelitian di mana tingkat interleukin (IL)-1β, faktor nekrosis tumor-alpha (TNF‑α), dan mengubah faktor pertumbuhan-beta2 (TGF‑β2) ditentukan dalam sampel cairan krevikular dari 25 subjek sebelum dan sesudah periode 3 minggu kebersihan mulut ditiadakan dan setelah 69 hari praktik kebersihan mulut diterapkan lagi.
Sementara tingkat TNF-α dan TGF‑β2 tidak berubah selama periode eksperimental, IL‑1β membuahkan peningkatan yang signifikan setelah 3 minggu kebersihan mulut ditiadakan dan kembali ke tingkat pra-eksperimental setelah 69 hari. Meskipun periode kebersihan mulut yang diterapkan lagi lebih pendek pada 3 minggu dalam studi oleh Salvi et al dan Meyer et al, kandungan cairan crevicular IL‑1β kembali ke nilai pra-eksperimental, sehingga mengkonfirmasi weton penelitian yang diperoleh oleh Schierano et al.
Serial posts:
- Mukositis peri-implant
- Pendahuluan : Peri‐implant mucositis
- Bahan & metode : Mukositis peri‐implant
- Pengertian : Mukositis peri‐implant
- Tabel 1. Persamaan & perbedaan antara gingivitis terinduksi biofilm dan mukositis peri‐implant
- Perubahan dari mukosa peri-implant saras jadi peri-implant mukositis
- Mukositis peri-implant yang dipicu biofilm bisakah pulih?
- Model mukositis peri-implant eksperimental vs lesi mukositis peri-implant jangka panjang (1)
- Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (1)
- Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (2)
- Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (3)
- Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (4)
- Persamaan & perbedaan antara indikator / faktor risiko untuk penyakit periodontal vs mukositis peri-implant
- Tabel 2. Bukti untuk faktor sebagai indikator risiko untuk mukositis peri‐implant
- Model mukositis peri-implant eksperimental vs lesi mukositis peri-implant jangka panjang (2)