Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
Pada pasien edentula sebagian, mukositis peri-implant pra-ada bersamaan dengan kurangnya kepatuhan

Indikator / faktor risiko untuk mukositis peri-implant (3)

author: Lisa JA Heitz-Mayfield, Giovanni E Salvi | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Pada pasien edentula sebagian, mukositis peri-implant pra-ada yang disertai dengan kurangnya kepatuhan pada SIT punya hubungan dengan tingkat kejadian peri-implantitis yang lebih tinggi selama periode tindak lanjut 5 tahun. Weton penelitian itu metokke tingkat kejadian peri-implantitis 5 tahun sebesar 18.0% pada kelompok pasien dengan SIT dan 43.9% dalam kelompok tanpa SIT. Analisis regresi logistik mengungkapkan bahwa kurangnya kepatuhan terhadap SIT dalam sampel pasien secara keseluruhan secara signifikan berhubungan dengan timbulnya kejadian peri-implantitis dengan rasio peluang 5.92. Oleh karena itu, terapi mukositis peri-implant harus dianggap sebagai prapaya untuk pencegahan peri‑implantitis.

Bahan dan ciri permukaan komponen implant

Bukti untuk pengaruh kekasaran permukaan implant pada tingkat kejadian mukositis peri-implant pada manusia itu terbatas. Analisis komparatif 12 bulan pada manusia antara abutmen titanium berpermukaan halus (Ra = 0.2 μm) dan abutmen keramik yang sangat dipoles (Ra = 0.0 6 μm) menunjukkan bahwa pengurangan lebih lanjut dalam prakara kekasaran permukaan tidak berdampak pada perdarahan pada skor probing (NPI).

Suatu penelitian yang dilakukan pada manusia telah meneliti bagaimana hubungan antara permukaan abutmen dengan aneka macam kekasaran permukaan implant gigi dan tanggapan peradangan purwa dari mukosa peri-implant. Meskipun ada perbedaan yang signifikan secara statistik di antara pasien yang telah teramati sehubungan dengan penumpukan biofilm pada permukaan abutmen dan sel radang, namun tidak ada hubungan yang teramati di antara tanggapan peradangan dan kekasaran permukaan abutmen setelah periode pengamatan 4 minggu. Demikian menurut penelitian tersebut.

Dibandingkan dengan implant dan abutmen yang terbuat dari titanium, watak yang lebih menguntungkan dalam prakara biokompatibilitas baru-baru ini diklaim untuk implant dan abutmen yang dibuat dari bahan zirkonium dioksida (ZrO2). Hendaknya butuh dicatat, bagaimanapun juga, bahwa penelitian klinis yang telah dilakukan ini menunjukkan, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam prakara skor BOP (Bleeding on Probing) atau skor NPI (Navy Plaque Index) yang tampak sedikit lebih tinggi dilaporkan di seputar ZrO2 bila dibandingkan dengan skor di seputar abutmen titanium.

 

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in
BOP Bleeding on probing, pendarahan saat probing/ penjajakan
SIT supportive implant therapy, terapi implant pendukung
NPI navy plaque index