Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
Ketika partikel-partikel vektor dan puncratan-puncratan abab bertabrakan satu sama lain, mereka bisa menyatu atau ber-koagregasi, mengubah ukuran partikel.

Karakteristik partikel aerosol / abab (3)

author: Purnima S Kumar, Kumar Subramanian | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Apabila terjadi turbulensi, partikel yang mendekati lantai terus mengikuti kala pengendapan yang telah dijelaskan sebelumnya, tetapi faktor-faktor lain mulai memengaruhi partikel yang berada dalam jarak 2 tapak kaki (60 cm) atau lebih di atas permukaan lantai, umpamanya, dampak partikel, daya elektrostatik, dll.

Ketika partikel-partikel vektor dan puncratan-puncratan abab bertabrakan satu sama lain, mereka bisa menyatu atau ber-koagregasi, mengubah ukuran partikel. Dalam peristiwa semacam ini, klasifikasi yang dijelaskan di atas jadi tidak lagi berlaku. Dalam keadaan tertentu, agregat ini bisa pecah jadi banyak konglomerat yang lebih kecil, membuahkan generasi muatan yang baru.

Bersama-sama, tabrakan-tabrakan ini secara acak menciptakan campuran heterogen partikel besar dan kecil dengan muatan listrik, diameter aerodinamis, dinamika difusi, dan kecepatan terminal yang sangat beragam. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa, dalam skenario kehidupan nyata, setiap aerosol menanggapi gaya gravitasi dengan cara yang sangat berbeda antara satu dengan lainnya. Suhu dan kelembaban lingkungan, dan superimposisi aerosol baru memengaruhi dinamika aerosol lebih lanjut.

Karakteristik dan perilaku partikel abab adalah penentu penting dalam mendefinisikan aerosol (abab), dan karena alasan ini, definisi harus dikontekstualisasikan. Contohnya, definisi berbasis ukuran dan penetrabilitas punya kegunaan penting untuk memilih masker muka yang sesuai, sementara definisi berbasis karakteristik pengendapan berdampak pada watak dan wayah dekontaminasi permukaan.

Oleh karena itu, penelitian tentang transmisi aerosol (abab) harus memperhitungkan variabel pembaur ini guna dijarwakan dalam konteks klinis yang sesuai. Seperti yang akan kita lihat dalam artikel ini selanjutnya, sebagian besar penelitian tentang prosedur medis / gigi (AGM / DP) yang menimbulkan abab telah menerapkan perhitungan meskipun masih perhitungan sederhana,contohnya, memperkirakan ukuran partikel untuk menghitung diameter aerodinamis komputasi (ini punya kegunaan terbatas di luar partikel berukuran reguler seperti obat yang dapat dihirup) dan menerapkan angger Stokes untuk menghitung kecepatan terminal partikel dalam cairan (asumsi angger Stokes gagal untuk partikel berdiameter <1 μm).

 

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in