Rongga mulut sebagai reservoir untuk virus dalam kesarasan dan penyakit
Rongga mulut sebagai reservoir untuk virus dalam kesarasan dan penyakit
Sampai kala ini, konstituen virus mikrobiome oral baru diperiksa dalam konteks kemampuannya untuk marakke penyakit dan menyebarkan penularan penyakit. Kita sekarang tahu bahwa virus adalah penghuni normal mikrobiome oral yang saras, dan bahwa populasi yang beragam dari virus DNA dan RNA ditemukan dalam plak air liur dan subgingival individu yang saras.
Virus oral yang paling lumrah adalah cytomegalovirus, herpesvirus satu sampai sembilan, dan virus papiloma. Macam virus yang menghuni seseorang sangat spesifik-subjek, jauh lebih banyak daripada macam bakteri. Virome oral juga menunjukkan kemligian jender yang signifikan. Macam paparan virus yang dimiliki seseorang, dan watak dasar lingkungan hidup bersama adalah dua penentu utama signature virus individual.
Juga telah ditegakkan bahwa mayoritas partikel virus derivasi dari bakteriofage gram positif dan gram-negatif alih-alih virus di kehidupan bebas. Setelah diperoleh, virus-virus ini menunjukkan stabilitas kolonisasi yang luar biasa tanpa adanya pengaruh asing seperti penyakit lokal atau sistemik.
Penelitian-penelitian yang mengeksplorasi peran saliva sebagai pranti diagnostik untuk penyakit karena virus, seperti demam berdarah, West Nile, SARS, chikungunya, MERS‑CoV, Ebola, Zika, dan Yellow Fever, semakin memperluas pengetahuan kita tentang virus non-oral. Sebagian besar penyelidikan ini telah melaporkan bahwa sementara RNA virus dan virus hidup terdeteksi dalam saliva di purwa perjalanan penyakit, virus shedding (penumpahan virus) tidak bertahan setelah resolusi gejala.
Namun, influenza A dan B terdeteksi pada 20 hingga 60% individu asimptomatik. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa:
- komunitas virus oral diperoleh melalui proses perakitan mikroba non-acak yang sebagian ditentukan oleh genotipe individu
- komunitas viral stabil secara temporial setelah diakuisisi
- virus eksogen ada dalam saliva selama infeksi fase akut, tetapi sebagian besar tidak bertahan setelah resolusi penyakit.
Serial posts:
- Mengusir kabut: Sumber bio-beban mikroba dalam abab denta (dental aerosol)
- Pendahuluan : bio-beban mikroba dalam abab denta (dental aerosol)
- Karakteristik partikel aerosol / abab (1)
- Karakteristik partikel aerosol / abab (2)
- Karakteristik partikel aerosol / abab (3)
- Metode untuk meneliti aerosol (abab)
- Rongga mulut sebagai reservoir untuk virus dalam kesarasan dan penyakit
- Pembentukan abab/ aerosol selama aktivitas fisiologis
- Rongga mulut sebagai inang untuk patogen bakteri ambekan (respiratory bakterial patheogens)
- Prosedur medis/ dental pembuat abab / aerosol (AGMP & AGDP) (1)
- Air liur sumber utama patogen dalam abab / aerosol gigi? (1)
- Ludah sumber primer patogen dalam abab/ aerosol gigi? (2)
- Penularan penyakit ke personel perawatan & pasien gigi
- Ringkasan & simpulan
- Prosedur medis/ dental pembuat abab / aerosol (AGMP & AGDP) (2)